Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris perbandingan metode analisa kinerja laporan keuangan, dimana metode ini terdiri dari tiga value-based measure (termasuk shareholder value added (SVA), economic value added (EVA), dan market value added (MVA), dengan empat traditional accounting based measure (termasuk return on investment (ROI), return on equity (ROE), earning per share (EPS), dan cash flow from operation (CFO)) dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian saham (rate of return) pada perusahaan manufaktur industri pengolahan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 - 2012. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur sebanyak 49 perusahaan, yang terdiri dari sektor industri bahan dasar dan kimia sebanyak 22 perusahaan, sektor aneka industri sebanyak 11 perusahaan, dan sektor industri barang konsumsi sebanyak 16 perusahaan. Hasil pengujian hipotesis menghasilkan Return On Investments (ROI), Earning per Share (EPS),dan Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Koefisien regresi ketiga variabel yang bernilai positif, menunjukkan bahwa ketika variabel mengalami peningkatan, maka nilai ROR pun akan meningkat. Sedangkan variabel lainnya Return on Equity (ROE), Cash Flow from Operation (CFO), Market Value Added (MVA),dan Shareholder Value Added (SVA) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Sehingga meskipun nilai variabel meningkat, nilai ROR tidak akan mengalami perubahan yang berarti. Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa menunjukkan bahwa variabel independen yang paling dominan terhadap tingkat pengembalian saham (Rate Of Return) adalah ROI, yang menghasilkan data bahwa ROI merupakan indikator yang paling informatif terhadap ROR sebesar 35,6% dibandingkan dengan variabel lainnya yaitu EPS sebesar 20,7% dan EVA sebesar 6.6%. |