Masalah yang terjadi di dalam perusahaan sangat beragam, salah satunya adalah tidak optimalnya penggunaan kapasitas mesin yang tersedia. Hal tersebut terjadi dikarenakan permintaan pasar akan produk yang dihasilkan semakin menurun. Ketika produksi menurun akan menyebabkan adanya kapasitas yang menganggur (idle capacity). Dengan tidak optimalnya penggunaan kapasitas produksi akan menyebabkan biaya per unit yang ditanggung akan semakin tinggi, sehingga membuat harga jual semakin meningkat dan selanjutnya dapat mengakibatkan produk yang dihasilkan tidak laku terjual di pasar. Kapasitas produksi normal kwartal keempat 2012 PT Pro Tec Indonesia adalah sebesar 1.650.000 unit, sementara kapasitas produksi aktual kwartal keempat 2012 adalah sebesar 1.322.245 unit, sehingga diperoleh kapasitas menganggur kwartal keempat 2012 sebesar 327.755 unit dan kapasitas menganggur rata-rata per bulan sebesar 109.252 unit. Kapasitas menganggur tersebut digunakan untuk memenuhi pesanan khusus dari PT Shin Heung. PT Shin Heung memesan produk komponen otomotif pada PT Pro Tec Indonesia sebanyak 85.000 unit. Karena produk yang dipesan oleh PT Shin Heung masih berada dibawah kapasitas menganggur, maka PT Pro Tec Indonesia menerima pesanan khusus tersebut dengan menerapkan biaya relevan. Setelah dilakukan penghitungan biaya relevan diketahui bahwa total biaya relevan yang digunakan untuk memproduksi pesanan khusus sebesar Rp 1.404.115.000,- lebih kecil daripada harga jual yang bersedia dibayarkan oleh PT Shin Heung sebesar Rp 1.550.000.000,-Dengan perusahaan menerima pesanan khusus tersebut, maka perusahaan memperoleh kenaikan laba sebesar Rp 145.885.000,-. |