Bukti-bukti empiris akan adanya fenomena IPO underpricing atau dikenal juga dengan istilah inital return IPO, telah terdokumentasi dengan baik di banyak literatur penelitian di berbagai belahan dunia. Fenomena ini merupakan salah satu kajian yang telah menyita banyak perhatian para ilmuwan di bidang ekonomi selama beberapa dasawarsa terakhir. Kendati demikian, tinjauan literatur menyoroti kurangnya konsensus di antara para peneliti mengenai penyebab utama fenomena IPO underpricing. Didasari oleh motivasi tersebut, studi empiris ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh reputasi underwriter, issued shares, Company size, net profit margin (NPM) dan kinerja IHSG {return pasar) terhadap initial return IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2011-2013. Dalam pengujian signifikansi pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, digunakan populasi penelitian yang mencakup 77 perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada periode Januari 2011 hingga Desember 2013. Data-data sekunder yang dipakai untuk penelitian ini adalah laporan-laporan keuangan secara kuartalan, semesteran, maupun tahunan. Sedangkan metode analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda, dengan terlebih dahulu menjalankan analisis statistik deskriptif, serta memenuhi uji asumsi klasik, yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, koefisien determinasi, analisis variansi, serta uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi underwriter dan Company size berpengaruh secara signifikan terhadap initial return IPO. Sedangkan issued shares, NPM, dan kinerja IHSG tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap initial return IPO. Dengan demikian, penelitian ini menemukan adanya kecenderungan bahwa underwriter bereputasi baik memiliki peranan penting dalam meminimalisasi efek informasi asimetris selama proses IPO, yang berimplikasi pada tingkat IPO underpricing yang lebih rendah. Sedangkan ukuran perusahaan yang relatif besar dan mapan, cenderung memudahkan investor dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan issuer tersebut, sehingga mereduksi informasi asimetris selama proses IPO, yang pada akhirnya mengurangi IPO underpricing. |