Minat beli maupun minat beli ulang adalah topik yang cukup digemari oleh beberapa peneliti. Karena hasil dari penelitian tersebut sangat berguna bagi perencanaan pemasaran. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat pembelian ulang. Beberapa peneliti cenderung mengelompokkannya dalam beberapa variabel seperti brand equity, brand attitude, loyalitas, dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan model Repurchase Intention dipengaruhi oleh Brand Awareness dengan Brand Attitude dan Brand Loyalty sebagai mediator. Subyek penelitian adalah konsumen biskuit stik Glico Pocky Chocolate golongan remaja SMP dan SMA sesuai dengan segmentasinya produk ini adalah remaja usia 12 sampai 20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand awareness terhadap minat beli ulang dengan mediator brand attitude dan brand loyalty. Besaran pengaruh dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisis struktural (SEM) dengan Lisrel. Teknik analisa dilakukan dengan two method approach. Model pengukuran kemudian dilakukan uji GOF, uji validitas, dan uji reliabilitas, sedangkan model struktural di uji-t. Hasil yang diperoleh menunjukkan model pengukuran dan model struktural sudah fit, konstruk valid dan reliabilitas baik. Enam hipotesis yang diajukan juga dapat diterima. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa Brand awareness berpengaruh signifikan terhadap brand attitude, brand awareness berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, brand awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang, serta brand awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang melalui mediator brand attitude dan brand loyalty. Dan hasil penelitian ini menemukan bahwa meskipun penilaian responden terhadap seluruh pertanyaan pada variable brand loyalty “cukup baik”, responden masih belum memberikan penilaian maksimal terhadap Pocky sebagai top of mind. |