Anda belum login :: 04 Jun 2025 13:57 WIB
Detail
BukuKarakteristik Abses Hepar di Bagian Bedah Digestif Rumah Sakit hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2009 - Desember 2009 (disajikan sebagai Poster dalam Kongres Nasional III PABI di Surabaya, 26-29 Mei 2010)
Bibliografi
Author: Setiawan, Jonny ; Yarman, Haryono
Topik: abses hepar; abses hepar piogenik; abses hepar amoeba; JABFUNG2014
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI)     Tempat Terbit: Surabaya    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext:
Abstract
Latar belakang : Abses hepar piogenik dan amoeba adalah kelompok infeksi hepar yang memiliki perbedaan dalam hal etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan serta prognosis. Manifestasi klinis abses hepar piogenik umumnya bersifat subakut dan tidak spesifik. Trias klasik berupa demam, jaundice dan nyeri abdomen kanan atas dilaporkan terjadi kurang dari 10% kasus. Sedangkan abses hepar amoeba bersifat akut, dengan demam dan nyeri perut kanan atas, atau bersifat subakut dengan penurunan berat badan dan nyeri perut terjadi pada 90% kasus. Insidensinya di dunia sangat bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik dari pasien-pasien dengan abses hepar dan untuk mengidentifikasi penatalaksanaan yang dilakukan di Bagian Bedah Digestif Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode Januari 2009 - Desember 2009 Metode: Penelitian ini dilakukan secara deskriptif retrospektif pada bagian Bedah Digestif Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung pada periode Januari 2009 sampai Desember 2009. Terdapat 21 pasien yang didiagnosis dengan abses hepar. Hasil: 21 pasien yang didiagnosa dengan abses hepar, sebanyak 16 pasien adalah abses hepar tipe piogenik (76,2%) dan 5 kasus adalah abses hepar tipe amuba (23,8%). Pada abses hepar piogenik, didapatkan 7 kasus (43,8%) disertai dengan colelithiasis, dan 5 kasus (31,2%) dengan choledocolithiasis, serta 4 kasus (25%) tidak diketahui penyebabnya. Perbandingan perempuan dan laki-Iaki adalah sebesar 3 : 18 (14,3% : 85,7%). Berdasarkan lokasinya, 17 kasus (80,1%) pada hepar lobus kanan dan 4 kasus (19,9%) pada hepar lobus kiri. Penanganan konservatif dilakukan pada 8 kasus (38%), drainase pembedahan pada 7 kasus (33,3%) dan sebanyak 6 kasus (28,6%) menunjukkan tanda-tanda peritonitis karena ruptur abses hepar dan menjalani laparatomi eksplorasi. Ditemukan 1 buah kasus (4,76%) abses hepar multipel pada lobus kanan dan 1 kasus (4,76%) abses hepar dengan efusi pleura kanan. Kesimpulan : Abses hepar yang paling banyak adalah tipe piogenik (76,2%), dengan penyebab tersering adalah cholelithiasis (43,8%). Insidensi abses hepar paling sering terjadi pada laki-laki (85,7%). Lobus hepar yang paling sering terkena adalah lobus kanan (80,1%). Penanganan konservatif paling sering dilakukan (38%).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)