Peningkatan jumlah pekerja di Indonesia meningkatkan peluang akan terjadinya cedera fisik di kalangan pekerja akibat kegiatan yang dilakukan dalam pekerjaan. Salah satu bentuk pekerjaan yang menimbulkan cedera fisik adalah aktivitas pengangkatan objek secara manual. Maka perlu diadakannya suatu penelitian untuk mencari usulan akan metode dan kondisi angkat yang baik. Penelitian ini mempertimbangkan 3 faktor utama dalam aktivitas pengangkatan objek secara manual (Manual Material Handling/MMH), yakni metode angkat, jenis handling, dan posisi tangan. Setelah melakukan pengumpulan data dengan melakukan percobaan pengangkatan, dilakukan analisis data melalui pendekatan desain eksperimen dan biomekanika. Hasil analisis desain eksperimen menyatakan bahwa faktor yang secara signifikan mempengaruhi MMH dari segi berat angkat maksimal pada a = 0,05 adalah faktor posisi tangan dan interaksi faktor metode angkat*posisi tangan*jenis handling. Sementara itu, interaksi faktor posisi tangan*jenis handling, serta metode angkat*jenis handling signifikan berpengaruh pada a = 0,1. Sementara itu, faktor yang secara signifikan mempengaruhi MMH dari segi kenyamanan angkat pada a = 0,05 adalah faktor jenis handling. Di samping itu, interaksi faktor metode angkat*posisi tangan*jenis handling berpengaruh signifikan pada a = 0,1. Analisis dengan pendekatan biomekanika memakai Chaffin’s Planar Static Model. Perhitungan biomekanika dengan memakai model ini bertujuan untuk mencari nilai Compression Force pada lumbar (L5/S1). Hasil dari pengolahan data percobaan dengan perhitungan model ini menunjukkan bahwa metode angkat paling aman bagi L5/S1 adalah squat lift. Setelah mempertimbangkan semua analisis yang ada, dapat disimpulkan bahwa metode angkat yang paling dianjurkan adalah squat lift, posisi tangan supinasi, dan jenis handling rata-keras-diameter kecil. |