Selama kondisi emergency, banyak sekali user ingin melakukan panggilan untuk mengetahui kondisi keluarga dan kerabat yang berada di daerah bencana, namun banyak call attempts pada sistem mobile selular diblokir karena terbatasnya sumber frekuensi radio. Untuk mengurangi call blocking dan memungkinkan banyak user dapat mengakses sistem mobile selular. Selama kondisi emergency, emergency calls, meliputi panggilan untuk pemadam kebakaran, ambulance, atau polisi akan meningkat dan penting agar call holding time untuk panggilan tersebut tidak dibatasi. Sebuah metode call holding time limit dianjurkan untuk membuat ketentuan pada emergency calls dengan mempertimbangkan kebutuhan panggilan biasa (selain emergency calls). Metode ini dinamakan sebagai metode HTL-E, seluruh panggilan diklasifikasi sebagai emergency calls atau other calls menurut jumlah panggilan atau jumlah terminal yang diasumsikan untuk beberapa terminal tertentu yang menghasilkan emergency calls, dan hanya call holding time untuk other calls yang dibatasi. Metode HTL-E dievaluasi menggunakan simulasi. Hasilnya menampilkan bahwa metode HTL-E akan menurunkan call blocking rate dan forced call termination at handover, tanpa mengurangi call holding time untuk emergency calls. Hasil call blocking rate hampir sama untuk emergency calls dan other calls. Metode HTL-E menangani fluktuasi dalam permintaan emergency calls dengan fleksibel. Metode sederhana dalam memperkirakan call holding time limit untuk other calls, dengan menurunkan call blocking rate untuk emergency calls dan other calls ke normal rate untuk menampilkan periode peningkatan permintaan panggilan. |