Model kerja dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan operasi sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 119 sampel dari perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh beberapa variabel manajemen modal kerja termasuk average receivable period (ARP), average inventory period (AIP), average payment period (APP) dan cash conversion cycle (CCC) terhadap gross operating income ratio (GOIR) serta net operating income ratio (NOIR). Debt ratio (DR), size (LOS), financial asset to total asset ratio (FATA), dan sales growth (SG) sebagai variabel kontrol dalam penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan tiga pendekatan model yaitu: Pooled Least Square, Fixed Effect Model, dan Random Effect Model. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa hubungan negatif signifikan antara gross operating income ratio serta net operating income ratio dengan average receivable period, average inventory period, dan cash conversion cycle. Hal ini berarti, manajer dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan bahkan nilai bagi pemiliki dengan memperpendek cash conversion cycle, average receivable period, dan average inventory period sampai pada batas paling rasional. |