Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini haruslah disadari oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada khususnya dan guru mata pelajaran lain pada umumnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri mencakup empat aspek kemampuan, yaitu membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Dalam hal ini, pada jenjang sekolah dasar siswa dituntut agar dapat menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk sebuah karangan. Namun karena pembelajaran yang monoton, maka menghambat ide dan gagasan yang siswa miliki. Selain itu, siswa juga belum mampu membuat karangan yang logis dan teratur. Ketertarikan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penggunaan kerangka karangan pada siswa kelas VB SD Strada Van Lith I, Jakarta Pusat. Penggunaan kerangka karangan dapat membantu siswa dalam membuat karangan, sehingga siswa dapat membuat karangan secara logis dan sistematis. Dalam pembelajaran peneliti juga menggunakan media kartu bergambar sehingga menarik minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran, selain itu juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan imajinasinya dalam membuat karangan. Kegiatan penelitian ini dilakukan di SD Strada Van Lith I, Jakarta Pusat. Subjek penelitian adalah guru sebagi peneliti dibantu oleh observer yaitu wali kelas VB dan 27 siswa kelas VB SD Strada Van Lith I, Jakarta Pusat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil observasi dianalisis secara deskriptif, perolehan nilai dicari rata-rata aspek pada setiap siklusnya kemudian dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata pada setiap aspek meningkat. Pada aspek pemilihan kata nilai rata-rata meningkat dari 75 pada siklus I menjadi 83 pada siklus II. Pada aspek penggunaan huruf kapital meningkat dari 82 pada siklus I menjadi 93 pada siklus II. Pada aspek penyusunan paragraf meningkat dari 79 pada siklus I menjadi 96 pada siklus II. Pada aspek pemberian judul meningkat dari 86 pada siklus I menjadi 90 pada siklus II. Pada aspek penggunaan tanda baca meningkat dari 69 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II. Secara keseluruhan perolehan nilai rata-rata meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, perolehan nilai rata-rata siswa adalah 77,3, sedangkan pada siklus II perolehan nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 87,9. Selain itu, jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM juga meingkat, yaitu dari jumlah 19 dari 27 siswa pada siklus I, meningkat menjadi 26 dari 27 siswa pada siklus II. Berdasarkan perolehan nilai karangan siswa, penggunaan kerangka karangan pada setiap siklus sangat membantu siswa dalam menulis karangan. Siswa dapat dengan mudah menulis karangan karena hanya tinggal mengembangkannya dari kerangka akrangan yang dibuat sebelumnya, kerangka karangan juga dapat mengatur gagasan atau ide siswa secara logis dan urutan, sehingga pada saat dikembangkan menjadi sebuah karangan, alur karangannya menjadi logis dan sistematis. |