Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi - bunyi bahasa yang mengekspresikan dengan ekspresi fisik, ekspresi suara, dan ekspresi verbal untuk menyampaikan gagasan, pikiran, serta perasaan dengan menggunakan bahasa lisan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak agar dapat dipahami oleh orang lain. Dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya cerita fabel di kelas I SD, siswa diajak untuk memerankan tokoh, berekspresi sesuai dengan karakter tokoh dalam teks cerita, dan berani berbicara di depan umum yang ditampilkan melalui bermain peran. Cerita fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang digambarkan dan bisa bicara seperti manusia, biasanya bersifat sindiran atau kiasan yang dapat digunakan sebagai cerita dalam rangka mendidik siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berbicara setelah digunakan metode bermain peran dalam cerita fabel pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I SD Tunas Karya Sunter. Subjek penelitian adalah guru kelas dan siswa kelas I SD yang berjumlah 17 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah nontes, catatan peneliti, dan dokumentasi, hasil dianalisis dengan persentase dan deskriptif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian: 1. Rata-rata kemampuan berbicara siswa meningkat pada setiap siklusnya, yaitu rata-rata pada kemampuan awal berbicara siswa pada pra siklus 52,82 dan pada siklus I menjadi 76,58, lalu pada siklus II menjadi 89,17. 2. Rata-rata aspek ekspresi fisik pada kemampuan awal pra siklus 2,47, pada siklus I menjadi 3,67 lalu pada siklus II menjadi 4,56. Pada ekpresi suara rata¬ rata pada pra siklus 2,82, lalu pada siklus I 3,96, pada siklus II menjadi 4,7. Selanjutnya ekspresi verbal pada pra siklus 2,63, pada siklus I meningkat menjadi 3,45, dan pada siklus II 4,22. 3. Ketuntasan penilaian kemampuan berbicara pada pra siklus mencapai 41%, siklus I 76%, dan siklus II 93%. 4. Kemampuan berbicara merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus siswa kuasai. Metode bermain peran dapat digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam peningkatan kemampuan berbicara. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan sebaiknya guru melatih kemampuan berbicara siswa sejak kelas rendah secara berkesinambungan dengan menggunakan metode yang menarik seperti metode bermain peran dan melibatkan kemampuan yang dimiliki siswa agar proses komunikasi siswa menjadi efektif. |