| Di dalam proses pembelajaran IPA terdapat tiga komponen yaitu, produk, proses dan sikap. Proses dalam pembelajaran IPA memerlukan keterampilan tertentu dalam memperoleh suatu konsep. Sehingga model pembelajaran yang digunakan haruslah memberi kesempatan pada siswa untuk dapat mengamati, memperoleh data, menarik kesimpulan, berkomunikasi, dan sebagainya. Siklus belajar adalah model pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung siswa dalam proses pembelajaran. Dalam model siklus belajar memiliki lima tahapan, yaitu tahap engagement (keterlibatan), exploration (eksplorasi), explanation (penjelasan), expansion (pengembangan) dan evaluation (evaluasi). Keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam proses pemerolehan suatu konsep IPA disebut dengan keterampilan proses. Keterampilan proses memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat bertindak seperti layaknya seorang ilmuwan dalam menemukan suatu fakta atau konsep. Keterampilan proses terbagi menjadi dua, keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model siklus belajar untuk meningkatkan keterampilan proses dasar siswa kelas IV B SD Strada Santa Maria Tangerang. Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah peneliti sebagai guru, guru bidang studi IPA kelas IV B sebagai observer, dan siswa kelas IV B berjumlah 42 siswa. Jumlah siswa laki-laki ada 21 dan siswa perempuan ada 21 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dalam dua siklus. Setiap siklus menerapkan lima tahapan dalam model siklus belajar, tetapi berbeda materi. Materi yang di pelajari pada siklus I tentang wujud benda dan sifatnya. Sedangkan meteri yang dipelajari pada siklus kedua, adalah perubahan wujud benda. Pada siklus II diperlukan bimbingan yang ekstra dibandingkan dengan siklus I pada saat kegiatan percobaan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah,bahwa penerapan model pembelajaran siklus belajar dapat meningkatan keterampilan proses dasar pada siswa kelas IV B SDStrada Santa Maria Tangerang. Hal ini dapat terlihat pada hasil rata-rata postes siklus I dan siklus II. Pada postes siklus I diperolehhasil rata-rata 77,14 dan mengalami peningkatan pada hasil rata-rata postes siklus II menjadi 84,02. Selain itu peningkatan dapat terlihat juga pada persentase ketuntasan pada siklus I dan siklus II. Pada pretes dan postes siklus I, jumlah siswa yang sudah tuntas atau memenuhi standar KKM mengalami peningkatan dari 12 siswa atau 28% menjadi 24 siswa atau 57%. Sedangkan pada pretes dan postes siklus II, juga mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi standar KKM dari 24 siswa atau 56% menjadi 36 siswa atau 84%. Secara lebih spesifik, pada siklus I dan II dapat terlihat peningkatan masing-masing aspek keterampilan proses dasar dari hasil rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara pretes dan postes masing-masing aspek keterampilan proses dasar pada setiap siklus. Saran yang diberikan untuk guru agar lebih kreatif dalam membuat kegiatan-kegaiatan yang sesuai dengan tahapan dalam model siklus belajar, sehingga pada mata pelajaran IPA tidak hanya menekankan pada produk dan proses tetapi sikap juga dapat dikembangkan. |