Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance dan firm characteristics terhadap financial distress. Selain itu juga ingin melihat pengaruh corporate governance, firm characteristics, dan financial distress terhadap earnings quality. Model penelitian pertama melihat pengaruh corporate governance (proporsi komisaris independen, frekuensi rapat komite audit, dan frekuensi rapat dewan komisaris) dan firm characteristics (firm size, profitabilitas, dan investment opportunities set) terhadap financial distress yang diuji dengan regresi logistik biner. Sedangkan pada model kedua, menggunakan variabel independen yang sama dengan model pertama dengan tambahan variabel financial distress dan untuk variabel dependennya adalah earnings quality. Model penelitian tersebut diuji dengan regresi linear berganda. Objek penelitian yang digunakan adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kecuali perusahaan yang bergerak pada bidang keuangan untuk periode 2008 hingga 2012. Sampel yang digunakan pada model pertama dan kedua adalah 353 dan 369 data perusahaan. Hasil model penelitian pertama menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen, frekuensi rapat komite audit dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap financial distress. Firm size berpengaruh terhadap financial distress. Sedangkan frekuensi rapat dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap financial distress. Dan hubungan negatif antara investment opportunities set dan financial distress tidak dapat dibuktikan. Hasil model penelitian kedua menemukan bahwa frekuensi rapat komite audit dan profitabilitas berpengaruh terhadap earnings quality dan financial distress berpengaruh negatif terhadap earnings quality. Namun variabel lainnya tidak berpengaruh terhadap earnings quality. |