Detail Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Pengakuan Pendapatan Pada Kontrak Konstruksi PT Pakubumi Semesta Bibliografi Author: Widyastuti, Etty (Advisor); LESTARI, MELISA Topik: Akuntans; Laporan Keuangan; Pendapatan; Laba; Kontrak Konstruksi; Penyajian di Laporan Keuangan Bahasa: (ID )     Penerbit: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2013     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis Fulltext: Melisa Lestari's Undergraduate Theses_2013.pdf (442.49KB; 0 download) Ketersediaan Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: FEA-5751 Non-tandon: tidak ada Tandon: 1  Lihat Detail Induk Abstract Pekerjaan konstruksi umumnya dilakukan secara jangka panjang dan berlangsung selama lebih dari satu periode laporan keuangan. Inilah yang membuat adanya perbedaan nilai pengakuan pendapatan periode berjalan pada metode persentase penyelesaian dengan metode kontrak selesai.PT Pakubumi Semesta menggunakan metode persentase penyelesaian yang berdasarkan pada engineer’s estimation. Sebagai perbandingan, penulis melakukan perhitungan pendapatan kontrak dengan menggunakan metode kontrak selesai. Pengakuan pendapatan dengan metode persentase penyelesaian menggunakan accrual basis yaitu mengakui pendapatan dan beban pada saat pendapatan dan beban tersebut terjadi. Dengan demikian, laporan keuangan periode berjalan yang dilaporkan akan sesuai dengan kinerja perusahaan pada saat itu. Sedangkan pada metode kontrak selesai menggunakan cash basis yaitu pendapatan dan beban diakui pada saat uang sudah diterima dan dibayarkan oleh perusahaan. Hal tersebut akan membuat pendapatan, beban, dan laba perusahaan tidak menunjukkan kinerja perusahaan pada periode berjalan. Hal ini tentu saja akan menyesatkan pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, penulis menyarankan perusahaan tetap menggunakan metode persentase penyelesaian dalam pengakuan pendapatan kontraknya. Perusahaan juga disarankan untuk memperhitungkan beban proyek lebih detail per bulan supaya perusahaan dapat mencoba menggunakan metode persentase penyelesaian cost-to-cost method, karena engineer mempunyai kemungkinan salah tafsir dalam mengestimasi persentase penyelesaian proyek. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved