Anda belum login :: 17 Apr 2025 01:14 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Persepsi Risiko terhadap Bencana pada Remaja di Wilayah DKI Jakarta
Oleh:
Suwartono, Christiany
;
Meinarno, Eko Aditiya
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi:
Jurnal Ilmiah Psikologi Mind Set vol. 1 no. 1 (Dec. 2009)
,
page 86-91.
Topik:
risk perception natural disasters
;
wars
;
chemical
;
human relationship
;
health
;
Jakarta
;
persepsi risiko
;
bencana alam
;
perang
;
zat kimia
;
hubungan antarmanusia
;
kesehatan
;
Jakarta
Fulltext:
Gambaran Persepsi Risiko terhadap Bencana pada Remaja di wilayah DKI Jakarta.pdf
(154.16KB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
MM83
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
The purpose of this research was to gain understanding and experience of individual’s risk perception. The research method was quantitative, using risk perception questioners (150 questions) adapted from Kpanake, Chauvin and Mullet (2008). The participants of this research were 123 Jakarta residents consisting of 98 females and 125 males. The result were put in five broad categories of risk: (1) natural disasters, (2) wars, (3) chemicals, (4) human relationship and (5) health. Natural disasters include tsunami and earthquake. Wars consist of battles, nuclear weapons, chemical weapons and dynamites Chemicals contain of ecstasy, heroin, and hospital wastes. Human relationship include sexual intercourse, crimes, and violence. One risk perception in health is heart surgery. The result of the research are somewhat different from Slovic, Fischhoff and Lichenstein’s finding (1979) revealing that nuclear usage is the number one issues. This is due to the difference in research’s condition. Their research was conducted in US which have nuclear weapons and suffered several nuclear reactor accidents. On the other hand, Indonesian is not only an archipelago on actively moving earth crusts resulting on earthquakes and volcano eruption but also undergoes destructive natural resource exploitation leading to floods and landslides. *** Penelitian ini merupakan upaya untuk mendapatkan pemahaman dan pengalaman seseorang berpengaruh pada individu dalam mempersepsikan risiko. Dengan demikian perlu dipertimbangkan konteks sosial dalam memahami persepsi terhadap risiko. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan alat ukur kuesioner persepsi risiko. Alat ukur ini merupakan hasil adaptasi dari Kpanake, Chauvin, dan Mullet (2008). Kuesioner ini terdiri dari 150 butir soal. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 123 yang merupakan warga Jakarta. Perincian jumlah partisipan adalah 98 orang perempuan (79,7%) dan lelaki 25 orang (20,3%). Dengan memperhitungkan persentil dan standar deviasi, ditemukan hasil yang kemudian digolongkan menjadi lima tema besar risiko, yaitu (1) bencana alam, (2) perang, (3) zat kimia (dalam hal ini termasuk obat-obatan), dan (4) hubungan antarmanusia serta (5) kesehatan. Bencana alam meliputi tsunami dan gempa bumi. Perang meliputi peperangan, senjata nuklir, senjata kimia, dan dinamit. Zat kimia yang dipersepsikan risiko meliputi ekstasi, heroin, dan limbah rumah sakit. Hubungan antarmanusia meliputi hubungan seksual, kejahatan, dan kekerasan. Kemudian untuk masalah kesehatan, faktor risiko yang dipersepsikan adalah mengenai pembedahan jantung. Hasil penelitian ini agak berbeda dengan temuan Slovic, Fischhoff dan Lichenstein (1979). Setidaknya pada tema penggunaan nuklir (temuan Slovic dkk., diurutan pertama). Hal ini tampaknya terkait dengan perbedaan kondisi penelitian. Slovic dkk. Melakukan penelitian di AS, negara maju yang mempunyai nuklir dan secara kebetulan pernah mengalami kecelakaan reaktor nuklir. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang berdiri di atas patahan lempengan bumi senantiasa berada dalam kondisi berbahaya (sering gempa, gunung meletus) dan penanganan kekayaan alam yang cenderung merusak sehingga menimbulkan bencana semisal banjir dan tanah longsor.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)