Perusahaan memerlukan perhitungan harga pokok produksi yang tepat sebagai pedoman untuk perencanaan, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan mengenai harga jual dan strategi produk. PT Urasima Putra Gamalino, yang berdiri sejak tahun 2003, selama ini masih menggunakan metode tradisional dalam perhitungan harga pokok produksinya. Penggunaan metode tradisional dinilai menimbulkan distorsi biaya dan dapat mengakibatkan perusahaan salah menetapkan kebijakan harga jual dan bahkan mengakibatkan kerugian. Activity Based Costing (ABC) adalah suatu sistem perhitungan harga pokok produksi yang mengkalkulasikan biaya setiap aktivitas dan mengalokasikan biaya ke objek biaya seperti barang dan jasa berdasarkan aktivitas yang dibutuhkan untuk memproduksinya.. Oleh karena itu, metode ABC memberikan informasi yang lebih akurat mengenai biaya produksi. Dalam skripsi ini, penulis melakukan perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC pada PT Urasima Putra Gamalino dan diketahui bahwa perusahaan memperhitungkan harga pokok terlalu tinggi (over coasted) untuk produk PK dan PB. Besarnya over costed untuk produk PK adalah Rp15.192,34 per unit. Sedangkan untuk produk PB besarnya over costed adalah Rp11.383,23. Dengan perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat, penulis melakukan analisis cost-volume-profit (CVP) untuk memberikan proyeksi kepada perusahaan mengenai penjualan titik impas, penjualan untuk mencapai laba tertentu, dan tingkat penjualan untuk menghindari kerugian. |