Anda belum login :: 19 Apr 2025 15:14 WIB
Detail
ArtikelEvaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis di Ruang Bedah Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta dan Hubungannya dengan Kejadian Infeksi Daerah Operasi  
Oleh: Desiyana, Lydia Septa ; Soemardi, Ajoedi ; Radji, Maksum
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Indonesian Journal of Cancer vol. 02 no. 04 (Oct. 2008), page 126-131.
Topik: CANCER; antibiotika Profilaksis; infeksi luka operasi; operasi.
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: I12.K.01
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelInfeksi daerah operasi(IDO) merupakan salah satu infeksi nosokomial yang menyebabkan morbiditas,mortalitas dan peningkatan biaya perawatan. Faktor resiko terjadinya IDO dapat berasal dari pasien sendiri,lingkungan,operasi dan perawatan pasca operasi. Penggunaan antibiotika profilaksis merupakan salah satu cara menurunkan kejadian IDO. Dilakukan penelitian di ruang bedah RS.Kanker ”Dharmais” dengan metode cross-sectional prospektif.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.Data dari seluruh pasien yang menjalani operasi pada 10 april – 9 mei 2008 diambil,kemudian dilakukan pemantauan kejadian IDO sampai dengan 30 hari pasca operasi. Dari 150 pasien yang menjalani operasi,sejumlah 131 pasien yang dapat dipantau hingga 30 hari pasca operasi.Antibiotika profilaksis digunakan pada 111 dari 131 operasi yang dilakukan (84,73%).Antibiotika yang paling banyak digunakan adalah sefalosporin generasi III,yaitu ceftriaxone (52,25%).84,68% pasien menerima antibiotika profilaksis tidak tepat waktu dan 81.98% menerima antibiotika profilaksis > 24jam. IDO terjadi pada 3 dari 131(2,29%) pasien tersebut.Hasil analisa multivariat menunjukan lama rawat sebelum operasi merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian IDO pada penelitian ini (p = 0,031, OR = 3,259). Antibiotikan profilaksis yang paling banyak digunakan di instalasi bedah RS.kanker “Dharmais” adalah ceftriaxone, waktu pemberiannya sebagian besar tidak tepat dan digunakan lebih dari 24 jam. Ceftriaxone merupakan antibiotika spektrum luas yang mempunyai efekstivitas terhadap gram positif dan negatif. Penilaian kesesuaian pemilihan jenis antibiotika profilaksis dilakukan dengan menggunakan data sensitivitas ruangan tahun 2007 dengan hasil bahwa antibiotika profilaksis yang digunakan masih sensitif terhadap bakteri yang ada diruangan ICU, kelas II dan kelas III. Kejadian IDO di RS.kanker”Dharmais” adalah 2,29%. Hasil analisa bivariat dengan chi – square menunjukan bahwa sifat operasi mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian IDO (p <0,05). Sementara itu hasil analisa multivariate menunjukan jumlah hari rawat sebelum operasi merupakan faktor risiko terjadinya IDO.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)