Tanah merupakan perekat kesatuan wilayah tanah air dalam kerangka NKRI. Tanah bagi masyarakat Minangkabau merupakan masalah yang sangat sensitif, karena tanah di Minangkabau merupakan salah satu unsur dalam organisasi metrilinieal. Tanah ulayat di Kenagarian Lubuk Kilangan berupa tanah ulayat nagari seluas 412,03 Ha akan diserahkan pada PT. Semen Padang yang dimanfaatkan untuk perluasan. istilah yang digunakan dalam ganti rugi tanah ulayat nagari Lubuk Kilangan adalah kompensasi upah garapan tanah kepada para peladang. Pembayaran kompensasi senilai Rp. 3.000,-/m2, dituangkan dalam bentuk perjanjian dihadapan notaris, dimana pembayaran kompensasi tersebut dilaksanakan dalam 3 tahap. Dalam proses ganti rugi tersebut Menteri Kehutanan Republik Indonesia Menetapkan status tanah ulayat tersebut menjadi kawasan hutan. Akibat dari perubahan status hukum tanah ulayat nagari Lubuk Kilangan menjadi tanah kawasan Hutan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia adalah tertundanya pelaksanaan pembayaran kompensasi upah garapan sebagai bentuk ganti rugi penyerahan hak atas tanah ulayat nagari Lubuk Kilangan pada PT. Semen Padang hingga ijin pinjam pakai kawasan itu diperoleh. |