Lapo sangat identik dengan minum tuak, tetapi di lapo ada juga kopi, teh manis, susu, bahkan bir. Lapo adalah cafe dalam budaya orang Batak, sehingga semua makanan yang disediakan di sana adalah masakan khas orang Batak. Awalnya lapo hanyalah tempat berkumpul para bapak-bapak di sore hari setelah seharian bekerja disawah atau ladang. Sejalan dengan waktu lapo pun mengalami perkembangan. Yang awalnya hanya tempat markato (berbagi cerita) dan minum tuak lapo juga menyediakan makanan. Pada saat ini Lapo tidak lagi hanya dikunjungi di sore hari, tetapi sejak pagi lapo sudah dibuka dan ditutup tengah malam. Lapo Masihol Samosir adalah sebuah bisnis rumah makan Batak yang bergerak dalam bidang kuliner yang menyajikan makanan khas kampung Samosir. Lapo Masihol Samosir akan memberikan sentuhan nuansa seperti di kampung Samosir yang terdapat pada dekorasi ruangan dan dalam proses perekrutan SDM, jenis makanan, cara memasaknya, dan kelestarian dari bumbu – bumbu tradisional yang digunakan. Dekorasi ruangan menggunakan ulos dari kampung Samosir. Cara memasak yang digunakan oleh Lapo Masihol Samosir adalah dengan dikukus yang dengan tidak mengubah originalitas dalam cara memasak yang xiii sudah ada sejak awalnya. Kemudian, untuk bumbu – bumbu tradisional yang digunakan oleh Lapo Masihol Samosir langsung di distribusikan langsung dari daerah Sumatera Utara, sedangkan untuk jenis makanannya Lapo Masihol Samosir akan melestarikan makanan khas Samosir. Lapo Masihol Samosir memilih Bekasi dan di daerah Rawalumbu sebagai tempat berdirinya pusat Lapo Masihol Samosir. Dalam pemilihan kecamatan dan daerah, Lapo Masihol Samosir melihat beberapa unsur yang dapat menunjang berkembangnya bisnis kuliner yaitu berdasarkan etnis/ras dan kepadatan penduduk. Lapo Masihol Samosir berlokasi di Jl. Trisatya No. 22 Perumnas Rawalumbu Selatan Kelurahan Sepanjang Jaya Kecamatan Rawalumbu Kotamadya Bekasi yang merupakan rumah berkepemilikan pribadi yang sudah dibangun dari tahun 1999. Perumnas Rawalumbu merupakan perumahan yang ramai dengan orang yang berjualan makanan, dan terdapat gereja HKBP yang terdapat di seberang Lapo Masihol Samosir sehingga banyak orang yang mendatangi daerah tersebut. “The Real Samosir Cuisine” merupakan gambaran dari keberadaan Lapo Masihol Samosir di dunia kuliner. Lapo Masihol Samosir menyediakan makanan khas Samosir. The Real Samosir Cuisine yang diberikan terlihat dari dekorasi xiv ruangan dengan menggunakan ulos dari kampung Samosir, dalam penyajian makanan Lapo Masihol Samosir akan mempertahankan kelestarian dari bumbu-bumbu tradisional di setiap makanan dan juga menjaga kelestarian cara memasak yang menjadi ciri khas dari kampung Samosir. Sedangkan, untuk membangkitkan kerinduan pada kampung Samosir, Lapo Masihol Samosir akan merekrut orang Batak sebagai tenaga SDM di Lapo Masihol Samosir. Lapo Masihol Samosir juga memiliki tujuan operasional yaitu menyediakan makanan khas Samosir yang berkualitas baik kepada para pelanggan; meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan. Lapo Masihol Samosir akan mengatur segala rencana operasional dengan cara sebaik mungkin untuk mencapai kualitas makanan yang berkualitas kepada pelanggan, terutama dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional dalam untuk meningkatkan pendapatan. Hal ini merupakan tujuan utama operational dari Lapo Masihol Samosir, dimana sejak awal operasional yang matang dan sesuai dengan konsep. Tujuan yang telah dicapai hendaknya dijaga dan dipelihara oleh seluruh para anggota Lapo Masihol Samosir, agar dapat memberikan kepuasan kualitas makanan kepada konsumen. Kegiatan operasional harian dilakukan setiap hari Senin sampai Minggu. xv Waktu operasional Lapo Masihol Samosir hari Senin – Jumat dimulai pada pukul 11:00 – 21:00 WIB, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu dimulai pada pukul 09:00 – 22:00 WIB. Waktu yang telah ditentukan ini telah melalui berbagai pertimbangan yang dihubungkan dengan situasi lingkungan sekitar. Proses operasional juga dapat dilakukan seperti pada lapo pada umumnya, dimana dapat membeli produk dengan cara datang langsung ke Lapo Masihol Samosir untuk makan di tempat. Di dalam restoran juga terdapat fasilitas yang membuat para konsumen nyaman seperti adanya pendingin ruangan, alunan musik lagu Batak, meja dengan 2 ukuran yaitu berukuran untuk 4 – 6 orang dan meja yang berukuran besar untuk 12 orang, dan masing – masing meja menggunakan taplak dengan motif ulos Batak. Berikutnya Lapo Masihol Samosir memiliki tujuan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu memiliki tenaga kerja yang mandiri dan mampu untuk berkembang. Tenaga kerja yang ingin berkembang dalam sebuah lapo mampu memberikan nilai lebih khususnya terhadap kepuasan konsumen. Lapo Masihol Samosir juga akan memberikan bimbingan dan pelatihan seputar bisnisnya agar dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, kemampuan, keterampilan, dan kedisiplinan. Pelatihan dan pengawasan xvi terhadap proses kinerja pegawai diharapkan mampu menambah kemampuan mereka dalam suatu bidang tertentu. Jenjang karir yang di dapatkan pun dapat menambah bekal para tenaga kerja di masa depan. Dengan cepatnya produksi yang dihasilkan dapat berarti mengurangi waktu yang harus ditunggu oleh konsumen. Semua ini bertujuan agar perusahaan terus berkembang dan mencapai sebuah tujuan. Didalam pengaturan SDM, Lapo Masihol Samosir membutuhkan 17 karyawan dengan 15 karyawan tetap dan 2 karyawan tidak tetap diantaranya adalah ahli masak, keuangan, pelayan, helper, dan satpam. Untuk menentukan para SDM, Lapo Masihol Samosir menetapkan syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk membangun Lapo Masihol Samosir menjadi lebih baik lagi. Dengan adanya SDM yang berkualitas maka akan membantu perkembangan bisnis Lapo Masihol Samosir, untuk mempertahankan kualitas kerja karyawan. Lapo Masihol Samosir juga memberikan bonus, THR, dan uang lembur di luar gaji. Bonus yang diberikan berdasarkan penilaian dari owner yang tentunya berdasarkan kemampuan bekerja, kerajinan, dan kejujuran. Lapo Masihol Samosir juga menggunakan sistem kekeluargaan yang dihitung setiap 7 bulan sekali dan pemberian THR diberikan kepada seluruh karyawan menjelang hari raya dan xvii berjumlah satu bulan gaji. Selain adanya pengaturan terhadap SDM, Lapo Masihol Samosir akan melakukan inovasi pada bisnisnya dengan menambah varian baru menu makanan khas Samosir. Inovasi yang dilakukan seiring dengan waktu, dimana berawal dari hal yang sederhana menjadi sesuatu yang besar. Dalam bisnisnya Lapo Masihol Samosir harus melakukan berbagai rencana baik merek, logo, Visi dan Misi, produk, lokasi, SDM, keuangan dan inovasi. Segalanya ini harus dipikirkan dan direncanakan matang – matang agar menjadi sebuah kekuatan untuk menembus pasar kuliner dan menghadapi pesaing. |