Fenomena Monday effect merupakan salah satu anomali pasar efisien mengenai tingkat imbal hasil saham pada hari Senin yang cenderung rendah dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Dalam skripsi ini, penulis menguji apakah terdapat perbedaan antara return saham pada hari Senin dengan hari-hari selain Senin, serta menguji keterkaitan antara return hari Senin dengan hari Jumat. Penulis menggunakan sampel saham-saham yang tergabung dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2012 dalam melakukan penelitian ini. Data yang dipakai adalah data sekunder berupa penutupan harga saham setiap harinya dari tahun 2007 sampai dengan 2011 yang kemudian dihitung return per harinya. Penulis menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara return hari Senin dengan hari-hari selain Senin. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan uji korelasi untuk mengetahui apakah terdapat keterkaitan hubungan antara return hari Jumat dengan return hari Senin. Hasil uji Analysis of Variance (ANOVA) membuktikan bahwa terjadi fenomena Monday effect pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011. Sedangkan untuk uji korelasi, hasilnya juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara return saham hari Jumat dengan return saham hari Senin, namun hubungan tersebut tidak terlalu kuat. |