Pembelajaran holistik adalah salah satu solusi di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran dengan cara mengasah semua aspek dalam diri individ, yakni aspek fisik, emosi, sosial, kreativitas,
spiritiual dan akademik. Pembelajaran karakter bagi peserta didik usia sekolah dasar memiliki empat tahap, yakni knowing the good, reasoning the good, loving the good dan acting the good dimana di setiap tahapnya peserta didik dibimbing secara nyata atau sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran holistic berbasis karakter bertujuan untuk membentuk manusia yang utuh dan berkarakter mulia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran holistic berbasis karakter di kelas SD Karakter. Objek penelitian ini adalah pembelajaran yang dilakukan oleh kelas satu sampai lima SD Karakter. Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kulitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah dilakukan analisis data, maka diperoleh hasil pada penelitian ini sebagai berikut: Pertama, pembelajaran holistik berbasis karakter yang diterapkan di sekolah dasar Karakter menggunakan kurikulum PHBK yang mengacu pada kurikulum pemerintah (KTSP). Kedua, proses pembelajaran sesuai dengan standar proses pembelajaran yang sama dengan sekolah dasar pada umumnya di Indonesia, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian pembelajaran dan pengawasan pembelajaran. Ketiga, proses perencanaan pembelajaran menggunakan silabus dan RPP yang dimodifikasi sebagai silabus dan RPP berkarakter juga menggunakan model tematik dalam setiap pembelajaran. Keempat, pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan tema pembelajaran berdasarkan integrated learning untuk memadukan semua mata pelajaran dan memadukan mata pelajaran dengan 9 pilar karakter. Pembelajaran karakter memiliki waktu khusus selama 15 menit di awal pembelajaran selain dipadukan dalam pembelajaran tema. Kelima, penilaian tidak menggunakan angka, melainkan menggunakan deskriptif, baik penilaian pembelajaran tema maupun pembelajaran karakter. Keenam, pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dibantu wakil kepala sekolah sebagai supervisor. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar sekolah lebih memaksimalkan pembelajaran holistik berbasis karakter memiliki koordinasi yang baik antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru lain dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan lebih baik Para pendidik lebih dilatih untuk menguasai kelas dan lebih kreatif dalam proses pembelajaran. Peneliti lain diharap lebih memperdalam pengetahuan pembelajaran holistic berbasisi karakter. |