Anggaran merupakan bentuk kuantitatif dari suatu rencana, dinyatakan dalam istilah fisik atau keuangan atau keduanya. Anggaran mendorong para manajer membuat rencana masa depan, memberikan informasi sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengambilan keputusan, membantu penggunaan sumber daya dan para karyawan dalam menetapkan tolak ukur yang digunakan untuk evaluasi kinerja selanjutnya, dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Penyusunan anggaran yang baik dan cermat akan menjadi penuntun yang berguna bagi keberhasilan perusahaan. Anggaran yang baik harus mampu menyajikan perencanaan komprehensif bagi perusahaan. Comprehensive budget (anggaran induk) adalah suatu rencana keuangan yang menyeluruh, terdiri dari anggaran keuangan dan anggaran biaya operasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyimpangan realisasi anggaran biaya operasional dan mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Twisbless merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan pemasaran, berupa jasa membangun ide dan konsep untuk pemasaran suatu produk secara terpadu, jasa membangun dan mengorganisir komunitas, dan jasa penyelenggaraan acara. Pembahasan dalam skripsi dibatasi pada lokasi Cirebon, BSD, Bekasi, dan Purwakarta karena lokasi-lokasi tersebut memiliki penyimpangan biaya yang merugikan dalam jumlah yang signifikan. Anggaran operasional proyek Giant Famous 2012 terdiri dari (1) anggaran biaya produksi yang dikeluarkan sebelum acara berlangsung, meliputi (a) biaya pembuatan booth, (b) biaya ekspedisi, dan (c) biaya pemasangan, serta (2) biaya selama acara berlangsung yang merupakan biaya yang dikeluarkan selama acara berlangsung, meliputi (a) ix biaya produksi selama acara berlangsung, (b) biaya sumber daya manusia di lokasi, (c) biaya lokasi dan dukungan teknis, (d) biaya operasional, dan (e) biaya lain-lain. Dalam penelitian ini, secara total terlihat bahwa terdapat penyimpangan yang merugikan pada biaya pembuatan booth, biaya ekspedisi lokasi BSD dan Bekasi, biaya pemasangan lokasi Purwakarta, biaya sumber daya manusia di lokasi Purwakarta, biaya lokasi dan dukungan teknis lokasi BSD dan Purwakarta, biaya operasional lokasi Cirebon, Bekasi, dan Purwakarta, serta pada biaya lain-lain lokasi Cirebon, BSD, dan Purwakarta. Penyimpangan merugikan disebabkan karena (a) ketidakcermatan dalam penganggaran seperti penggunaan anggaran proyek sejenis sebelumnya sebagai acuan tanpa melakukan penyesuaian dengan keadaan sekarang; (b) ketidakcermatan dalam realisasi biaya yang mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan yang didasari oleh keterbatasan sumber daya manusia dan waktu, tim proyek terlambat melakukan negosiasi harga, ketidakcermatan tim proyek dalam mengelola ATK, pemilihan EO Lokal yang membuat terjadinya penyimpangan merugikan; (c) adanya faktor yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan seperti kenaikan harga. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan merugikan, perusahaan perlu melakukan penyesuaian seperti antisipasi untuk kenaikan harga, membuat jadwal kegiatan dengan lebih baik lagi agar tidak terjadi keterlambatan, selektif dalam memilih EO Lokal, membuat anggaran untuk biaya lain-lain yang sifatnya untuk biaya tidak terduga dan membebankan biaya penggunaan fasilitas dan inventaris kantor pada proyek yang terkait. |