Anda belum login :: 03 Jun 2025 01:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Determinan Growth Faltering (Guncangan Pertumbuhan) pada Bayi Umur 2-6 Bulan yang Lahir dengan Berat Badan Normal
Oleh:
Purnamasari, Dyah Umiyarni
;
Kartasurya, Martha Irene
;
Kartini, Apoina
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi:
Media Medika Indonesiana vol. 43 no. 05 (May 2009)
,
page 240.
Topik:
BAYI-PERAWATAN & KESEHATAN
;
Growth faltering
;
non-exclusive breastfeeding
;
upper respiratory tract infections
;
infants
;
normal birth weight
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
M30.K.02
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Latar Belakang : Gangguan pada pertumbuhan bayi ditunjukkan dengan penurunan skor Z menurut indeks BB/U, dan pada umumnya dimulai pada umur 2-6 bulan; Gangguan tersebut bila tidak ditangani lebih lanjut akan menjadi growth failure (kegagalan pertumbuhan). Oleh karena itu, perlu diketahui faktor determinan grwoth faltering agar dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan masalah tersebut. Metode penelitian : Penelitian observasional dengan disain penelitian kasus-kontrol yang dilakukan di Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal. Subyek adalah bayi yang mengalami growth faltering, dan kontrol adalah bayi yang mengalami pertumbuhan normal. Jumlah subyek masing-masing kelompok kasus dan kontrol adalah 36 subyek. Variabel yang diamati meliputi tidak diberikannya kolostrum, pemberian ASI tidak eksklusif, susu formula, MP-ASI dini, penggunaan kempongan, kejadian diare, ISPA dan alokasi waktu asuh ibu. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik bivariat dan multivariat. Hasil : Berdasarkan analisis regresi logistik bivariat, determinant growth faltering adalah : pemberian ASI tidak eksklusif (OR=3,30; 95 %CI: 1,15- 9,52; PAR =0,61), susu formula (OR=2,96; 95 %CI: 1,03 - 8,53, PAR = 0,38), MP-ASI dini umur < 3 bulan (OR = 16; 95 % CI :1,78-143,15) dan ISPA (OR = 3,35; 95 %CI: 1,23 - 9,10; PAR = 0,48). Variabel tidak diberikannya kolostrum, penggunaan kempongan, kejadian diare dan alokasi waktu asuh ibu yang kurang bukan merupakan faktor determinan. Analisis regresi multivariat menunjukkan bahwa pemberian ASI tidak eksklusif (OR =3,43; 95 % CI :1,15 - 10,17) dan kejadian ISPA (OR = 3,09; 95 %CI : 1,09 - 8,73) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian growth faltering.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)