Anda belum login :: 08 Apr 2025 15:18 WIB
Detail
ArtikelKeratitis : Waspada Invasi Kuman pada Mata  
Oleh: Farmacia, (redaksi)
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: FARMACIA vol. 09 no. 03 (Oct. 2009), page 16.
Topik: SKIZOFRENIA; keratitis; pemeriksaan laboratorium; keratomikosis; biopsi kornea
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: F01.K.2009.02
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKeratitis merupakan peradangan pada kornea. Mata yang kering menurunkan mekanisme pertahanan kornea sehingga menyebabkan keratitis. Keratitis dapat terletak superfisial (luar) maupun profunda (dalam). Keratitis superfisial meliputi keratitis pungtata, dendritik, numular, geografik. Keratitis profunda meliputi keratitis interstitial. Berdasarkan etiologi, keratitis dapat dibagi menjadi keratitis infeksi dan keratitis non-infeksi. Keratitis infeksi meliputi keratitis bakterial, keratitis jamur, keratitis virus, keratitis akantamuba, dan keratitis klamidial. Keratitis non-infeksi meliputi ulkus Mooren, keratitis punctata superficial Thygeson, sindrom Cogan, dan keratitis neurotropik. Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosis adalah kultur mikroorganisme dengan pengambilan spesimen dari ulkus, menggunakan spatula platinum, dan ditempatkan pada agar darah dan agar coklat. Sikloplegik seperti atropin 1 % dapat digunakan pada kedua mata untuk mencegah sinekia posterior akibat uveitis anterior, serta mengurangi nyeri akibat spasme siliar. Penggunaan steroid masih kontroversial, karena dapat memperpanjang infeksi. Namun, steroid juga mengurangi nekrosis pada stroma dan mengurangi parut yang terjadi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)