Anda belum login :: 21 Jul 2025 08:38 WIB
Detail
ArtikelCandi Agung di Tubir Danau  
Oleh: Junaedy, Cahyo ; Wulandari, Rieska
Jenis: Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi: National Geographic Indonesia vol. 6 no. 3 (Mar. 2010), page 34.
Topik: Candi Borobudur; Danau Borobudur; Air; Geologi
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: NN1.12
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPada suatu hari di tahun 1931 WOJ Nieuwenkamp tercenung. Sebagai seorang pelukis, arsitek, pemahat sekaligus etnolog ia punya imajinasi yang tinggi saat menjejak dataran tinggi Kedu. Dia melihat candi megah bak sekuntum teratai raksasa mengapung di tengah danau. Daun-daunnya mengelilingi bakal buah, seperti padma mekar. Dua tahun berselang, seniman berkebangsaan Belanda itu menetaskan hipotesis yang menggemparkan lewat bukunya Fiet Borobudur Meer (Danau Borobudur). Menurut dia, Candi Borobudur semula dibangun di tengah telaga, menjadi perlambang mekarnya bunga padma yang mengapung di tengah kolam. Sejak itu, temuan Nieuwenkamp merangsang ilmuwan lain buat membuktikan. Hingga kini. Sudah 77 tahun hipotesis tentang keberadaan danau Borobudur dilantangkan seniman Belanda. Bagi para ilmuwan, hipotesis itu laksana ombak samudra perdebatan ilmiah, terkadang tenang dan terkadang bergelora.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)