Detail Pengalaman Klinis Penggunaan Pletaal Pada Pasien DM type 2 dengan Penyakit Arteri Perifer di Indonesia   Oleh:  Jonosewojo, Elizabeth Jenis: Article from Bulletin/Magazine Dalam koleksi: Ethical Digest vol. 07 no. 62 (Apr. 2009), page 11. Topik: PENYAKIT DALAM; Pletaal; Diabetes; PAD Ketersediaan Perpustakaan FK Nomor Panggil: E06.K.2009.01 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada     Lihat Detail Induk Isi artikel Prevalensi penyakit arteri perifer (PAD) simptomatik dan asimpto-matik pada usia di atas 50 tahun di Amerika 12-19%. Tetapi peneliti menyatakan, 53% pasien dengan PAD yang datang ke dokter adalah asimptomatik. Peneliti lain juga menyimpulakan , di antara pasien yang mengetahui tentang PAD, separuhnya tidak tahu bahwa merokok dan diabetes akan meningkatkan risiko PAD. Kurang dari sepermpatnya mengetahui adanya hubungan PAD dengan stroke dan serangan jantung dan hanya 14% yang tahu bahwa PAD dapat menyebabkan terjadinya amputasi. Pengenalan dan pengobatan PAD yang tidak adekuat menyebabkan pasien berisiko mengalami ulkus, gangren, amputasi dan meningkatnya risiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular. Pemberian pletaal, suatu penghambat phospodiesterase 3, selain dapat menghambat memburuknya penyakit juga dapat memperbaiki hejala klinis dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pada penelitian CASTLE, pasien PAD yang mendapat Pletaal, risiko terjadinya stroke lebih sedikit dan bermakna dibanding kelompok yang tidak mendapat pletaal. Dari questionaire yang dilakukan pada dokter di Indonesia, untuk memperbaiki rasa dingin, kesemutan dan nyeri dengan pemberian Pletaal memerlukan waktu 3,04 +- 1,34 minggu. Sedangkan untuk memperpanjang jarak tempuh pasien intermittent claudicatio dibutuhkan waktu 3,25 +- 1,37 minggu. Untuk mengurangi rasa nyeri saat istirahat dibutuhkan waktu 3,14 +- 1,27 minggu, untuk mengurangi ukuran ulkus dan mempercepat penyembuhan gangren perlu waktu 3,69 +- 1,52 minggu. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved