Aset tetap merupakan salah satu unsur kekayaan perusahaan yang penting dalam laporan keuangan. Sebagai objek dalam penulisan skripsi ini, perusahaan yang digunakan sebagai pengamatan oleh penulis adalah CV Fandika Teknik. CV Fandika Teknik merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang teknik pengadaan mesin sirkulasi udara di dalam pabrik. Kebijakan yang digunakan oleh perusahaan di dalam menentukan pencatatan, penyusutan, dan pelaporan atas nilai aset tetapnya telah diterapkan secara wajar dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 per 01 September 2007. Pengamatan yang dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini adalah menghitung perbandingan beban penyusutan dalam tiga metode yaitu: Metode Garis Lurus, Metode Saldo Menurun Ganda, dan Saldo Jumlah Angka Tahun, serta pengaruhnya terhadap laba perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap penyusutan aset tetap pada tahun 2009 dengan ketiga metode penyusutan tersebut, maka perhitungan dengan menggunakan Metode Garis Lurus akan menghasilkan nilai beban penyusutan yang terendah dan laba operasional yang tertinggi dibandingkan bila perusahaan menggunakan Metode Saldo Menurun Ganda dan Metode Jumlah Angka Tahun. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa perlakuan akuntansi atas aset tetap dan penyusutan bagi perusahaan, berperan penting dalam menentukan tingkat pencapaian laba perusahaan. |