Kas dan bank merupakan aktiva perusahaan yang sifatnya paling likuid dan merupakan uang tunai mudah disalahgunakan terutama pada perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan yang besar melakukan transaksi kas dan bank dalam jumlah yang besar Sehingga pimpinan tidak dapat secara langsung mengawasi bawahannya yang melakukan tindak kecurangan. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu menciptakan suatu sistem yang mengatur transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas dan bank. Sistem tersebut berupa pengendalian internal yang akan membantu pihak manajemen Untuk memperoleh data yang diperlukan, dilakukan studi kepustakaan yaitu mengumpulkan serta mempelajari data dan bahan kepustakaan yang bersifat teoritis juga penelitian lapangan, yaitu dengan melakukan wawancara dengan karyawan perusahaan, mengajukan questionnaire, dan melakukan compliance test. Selanjutnya, data dianalisa dan dievaluasi untuk ditarik kesimpulan. Berdasarkan studi kasus tersebut, disimpulkan bahwa secara keseluruhan, sistem pengendalian internal pada sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas dan bank sudah cukup baik. Struktur organisasi digambarkan dalam bagan yang jelas, ada pedoman yang baku, ada pengendalian akses terhadap data, dan bukti pendukung telah bernomor urut cetak dll. Namun, masih ditemukan beberapa kelemahan yaitu tidak terdapat pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang menerima dan mengeluarkan kas dan bank, tidak ada rotasi pegawai secara berkala, tidak ada keharusan mengambil cuti, penerimaan kas hanya dicatat dalam catatan harian tanpa ada prosedur closing tiap harinya,dan juga tidak ada supervisi yang pada kas kecil. Atas beberapa kelemahan diatas, saran-saran perbaikan diharapkan dapat bermanfaat untuk manajemen perusahaan. |