We are worried when our historical nationalism is unable to face various challenges posted by modernity. The survival of ethnocentrism, regionalism or fundamentalist religion could tear down our nationalism when we are not aware of its rejuvenation. Should we let our nationalism withered? Proposing a liberal nationalism and discourse, it may help us to visioned a refined Indonesian nationalism through criticizing its weakness and threats.
[Kita cemas ketika nasionalisme historis kita tidak mampu menghadapi berbagai tantangan yang dibawa modernitas. Kebangkitan etnosentrisme, regionalisme, atau agama fundamentalistik dapat menghancurkan nasionalisme kita ketika kita lupa bahwa nasionalisme perlu diperbarui. Haruskan kita membiarkan nasionalisme kita menjadi layu? Mengajukan gagasan mengenai nasionalisme liberal dan mendiskusikannya dapat membantu kita mevisikan sebuah nasionalisme Indonesia yang diperbarui melalui mengkritisi kelemahan yang menyertainya.] |