Memasuki lingkungan bisnis yang sangat kompleks seperti saat ini, dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara akurat dan menyeluruh. Dalam skripsi ini, pengukuran yang dianjurkan adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard mengukur kinerja perusahaan ke dalam empat perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus pada PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (PT FIF). Pengukuran pada aspek keuangan dilakukan dengan menganalisis data keuangan perusahaan pada tahun 2009 dan 2010. Sedangkan untuk aspek non keuangan, seperti perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan, manajemen tingkat atas, dan karyawan. Dalam menganalisa Customer Core Measurement pada perspektif pelanggan, digunakan data pelanggan dari perusahaan pada tahun 2009 dan 2010. Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat dilihat bahwa perspektif keuangan dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dinilai cukup memuaskan, sedangkan perspektif pelanggan dan proses bisnis internal dinilai memuaskan. Secara keseluruhan, kinerja PT FIF dinilai cukup memuaskan. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar PT FIF menerapkan metode Balanced Scorecard sebagai salah satu metode pengukuran kinerja, karena Balanced Scorecard tidak hanya menilai dari aspek keuangan saja, melainkan juga dari aspek non keuangan. Dengan memberikan hasil pengukuran kinerja yang lebih akurat dan seimbang diharapkan perusahaan lebih terarah dalam menetapkan strateginya, sehingga dapat melipatgandakan hasil kinerjanya di masa depan dan mencapai tujuan utama perusahaan, yang pada akhirnya dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. |