Terjadinya lonjakan pada harga minyak bumi, tingkat konsumsi yang semakin meningkat dan penurunan pada tingkat produksi mendorong pencarian solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Pencarian alternative membuat minyak kelapa sawit diperhatikan. Peningkatan permintaan ditunjukkan dengan memperhatikan jumlah produksi kelapa sawit beberapa tahun ini mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan minyak kelapa sawit dapat pula menyebabkan peningkatan pada harga minyak kelapa sawit mentah. Peningkatan pada harga minyak kelapa sawit mentah dapat mempengaruhi penerimaan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Pengaruh tersebut dapat diperhatikan melalui harga saham perusahaan sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perubahan yang terjadi pada harga saham mempengaruhi besar kecilnya return perusahaan sawit tersebut. Dalam penelitian ini, penentuan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Data yang digunakan merupakan data dari perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun 2008. Perusahaan yang memenuhi kriteria antara lain, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP), PT London Sumatera Plantation Tbk (LSIP) dan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO). Untuk mencari hubungan antara harga minyak kelapa sawit mentah dengan return saham perusahaan sawit yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010, data dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga minyak kelapa sawit memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 36,49% dan memiliki hubungan yang positif terhadap return saham perusahaan perkebunan kelapa sawit. Namun, harga minyak kelapa sawit hanya mampu menjelaskan sebagian kecil dari return saham enam perusahaan sawit di BEI karena sebesar 63,51% dijelaskan oleh variabel lainnya. |