Pendekatan kontekstual atau Contextual Learning and Teaching adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, pendekatan dan melibatkan tujuh komponen utama dalam pembelajaran efektif, yakni : konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assesment). Tujuh komponen pendekatan kontekstual tersebut perlu diterapkan secara keseluruhan, tidak dapat dipisah-pisahkan untuk mendapatkan proses dan hasil belajar yang optimal. Guru mengembangkan pembelajaran dengan tujuh komponen pendekatan kontekstual sebagai pedoman untuk meningkatkan hasil belajar. IPS merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan tujuh komponen pendekatan kontekstual sehingga dapat meningkatkan hasil belajar kelas IVA SD Strada Bhakti Nusa, Tangerang. Subyek penelitian adalah siswa kelas IVA yang berjumlah 44 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara yang hasilnya dianalisis secara deskriptif dan tes yang hasilnya dihitung rata-rata kemudian dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian 1. Peningkatan persentase rata-rata skor lembar pedoman observasi sebesar 2,92%, pada siklus I diperoleh 89,16% dan pada siklus II meningkat menjadi 91,85%. 2. Meningkatnya nilai rata-rata lembar kerja siswa sebesar 12,5 pada siklus I diperoleh rata-rata 71,5 dan pada siklus II meningkat menjadi 84. 3. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 31 pada pre test siklus I sebesar 55 (30,85%) , meningkat pada post test siklus 1 menjadi sebesar 67 (65,84%) dan meningkat kembali pada post test siklus 2 menjadi sebesar 86 (100%). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan adanya pelatihan guru untuk menerapkan pendekatan kontekstual dengan tujuh komponen yang terdapat didalamnya, sebab melalui tujuh komponen tersebut akan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga tercipta pembelajaran yang lebih kondusif. Selain itu, guru perlu melakukan pengamatan secara berkala agar dapat mengenal karakteristik siswa seutuhnya sehingga siswa tidak hanya pandai secara kognitif tetapi pengetahuan yang diperoleh siswa dapat dihubungkan dalam kesehariannya dan memiliki kebermaknaan. |