| Dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan yang ingin mencapai kesuksesan, perkembangan dan laba yang maksimal, perlu adanya sistem pengendalian internal yang baik. Dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik di dalam penerimaan karyawan maka akan menghasilkan karyawan sesuai yang dibutuhkan karyawan. Sedangkan sistem pengendalian internal yang baik di dalam sistem penggajian maka kecurangan-kecurangan dan kekeliruan-kekeliruan yang menyangkut pembayaran gaji dapat dihindari. Tanpa adanya pengendalian internal yang baik pada penerimaan karyawan dan sistem penggajian dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian yang besar sehingga perlu adanya suatu pengendalian internal yang baik agar perusahaan dapat tetap bersaing. PT. Marcelindo Surya Kreasi adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa periklanan yang memiliki banyak karyawan yang memerlukan pengendalian yang baik dalam penerimaan karyawan sebagai awal dari prosedur penggajian dan sistem penggajiannya itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal atas sistem penerimaan karyawan sudah cukup baik dengan diterapkannya pemisahan tugas dan fungsi yang jelas, otorisasi yang baik, pengumuman di media cetak dan internet, pelatihan karyawan baru, dan penomorurutan cetak pada dokumendokumen. Sedangkan pengendalian internal atas sistem penggajian sudah cukup baik, dengan diterapkannya pemisahan tugas dan fungsi yang jelas, otorisasi yang baik, job rotation, kewajiban pengambilan cuti tahunan, pengawasan absen karyawan, pelaporan hasil kerja lembur, dan pemberian cap lunas setelah dilakukan pembayaran. Namun ada beberapa kekurangan yang masih harus diperhatikan oleh perusahaan antara lain: pada system penerimaan karyawan: tidak adanya tes Emotional Quotient (EQ) dan tidak adanya buku pedoman karyawan, pada sistem penggajian: tidak adanya bagian juru bayar (pay master), tidak adanya proses clocking kartu waktu dan penandatanganan kartu pekerjaan pada saat keluar waktu istirahat dan masuk kembali bekerja setelah waktu istirahat, tidak semua karyawan mempunyai rekening bank, dan tidak adanya pelatihan karyawan secara rutin. |