Penjualan kredit mengandung risiko dan penjualan kredit tidak langsung menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang usaha. Tujuan penulis dalam penelitian adalah untuk menganalisis ketepatan pencatatan piutang usaha serta pencadangan piutang tak tertagih yang diterapkan PT. Sejahtera Bersama berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sebagai obyek penelitian skripsi, penulis memilih PT Sejahtera Bersama yang bergerak dalam industri pembuatan cat khusus industri. Dalam melakukan pencadangan piutang usaha, PT Sejahtera Bersama menggunakan metode pencadangan (allowance method) untuk menghitung besarnya estimasi cadangan piutang tak tertagih, yang berdasarkan pada pendekatan umur piutang (aging schedule). Hasil penelitian yang didapat adalah terdapat penghapusan piutang usaha selama tahun 2009 pada CV Bumi Lestari dan terdapat pula penjualan dari tahun 2007 dan 2008 yang belum dapat dilunasi sampai dengan berakhirnya tahun 2009. Penulis menyimpulkan bahwa perusahaan telah melakukan pencadangan piutang usahanya terhadap kemungkinan tidak dapat tertagih dan pencatatannya telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Besarnya beban piutang tak tertagih untuk periode berjalan didapatkan dengan membandingkan antara besarnya saldo penyisihan piutang tak tertagih akhir periode (sebelum penyesuaian) dengan besarnya estimasi penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan klasifikasi umur piutang pada akhir periode tersebut. Piutang usaha yang disajikan dalam neraca perusahaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya. |