Main wheel tie-bolt merupakan salah satu komponen pada landing gear assembly yang berfungsi untuk mengikatkan inboard wheel half dan outboard wheel half pada roda utama (main wheel). Tie-bolt merupakan komponen kritikal, dimana bila terjadi kerusakan maka keamanan pesawat dapat terganggu. Kaji kali ini didasarkan pada kasus kegagalan tie-bolt roda utama pada pesawat terbang Boeing 737-400 yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2011. Oleh karena itu, kaji metalurgi dipilih untuk menganalisis kegagalan tersebut. Kaji metalurgi kegagalan dilakukan dalam beberapa tahapan pengambilan data. Pengambilan data diawali dengan pengumpulan data dan informasi latar belakang dari komponen yang mengalami kegagalan, kemudian dilakukan pemeriksaan awal pada komponen yang mengalami kegagalan. Komponen yang mengalami kegagalan kemudian diambil untuk dilakukan pengamatan makroskopis, pengamatan fractography, dan identifikasi komposisi kimia dengan Optical Emissions Spectrometry (OES). Dilanjutkan dengan pengamatan metalografi, dan uji keras dengan Rockwell C. Dengan melakukan pengamatan ini, diketahui bahwa mekanisme awal terjadinya kegagalan disebabkan adanya awal retak (crack initiation) pada daerah threaded shank, kemudian merambat sehingga menyebabkan patah akhir (final fracture). Pola patahan yang terlihat menunjukkan pola patah lelah dilanjutkan dengan patah getas, dikarenakan hilangnya lapisan cadmium dikombinasikan dengan konsentrasi tegangan dan siklus beban yang tinggi. Analisis ini dilakukan untuk menghindari terulangnya kasus kegagalan yang sama. |