Hubungan Lama Pajanan Bunyi Mesin Kapal Terhadap Penurunan Nilai Ambang Dengar pada Nelayan Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru  

Oleh:

Sholihah, Qomariyatus ; Herlina, Sri ; Khairiyati, Laily ; Khazizah, Nur

Jenis: Article from Journal - ilmiah internasional
Dalam koleksi: Berkala Kedokteran jurnal kedokteran dan kesehatan vol. 02 no. 02 (Sep. 2006), page 175-182.
Topik: kebisingan; ambang pendengaran; nelayan

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: B03.K Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Kebisingan merupakan suara yang tidak diinginkan, dalam intensitas tertentu dapat menimbulkan dampak negatif bagi pendengaran, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara lama pajanan bunyi mesin kapal terhadap penurunan nilai ambang dengar pada nelayan anggota INSAN Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Istrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner, sound level meter dan garpu tala berfrekuensi 512 Hz. Jumlah sampel yang digunakan adalah 35 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden usia 33-37 tahun sebanyak 42,86% bekerja sebagai nelayan. Untuk lama pajanan kebisingan, sebesar 71,43% dari responden terpapar selama =8 jam, sebesar 68,57% terpajan selama 6 hari kerja dalam seminggu, dan sebesar 71,43% terpajan selama 11-15 tahun dalam masa kerjanya. Rata-rata nilai intensitas kebisingan yang terukur adalah 92,14 dB(A). Nelayan yang mengalami penurunan nilai ambang dengar adalah sebesar 85,71% dari seluruh responden. Tidak terdapat hubungan antara lama pajanan dalam jam dan minggu terhadap penurunan nilai ambang dengar nelayan (p>0,05), sedangkan lama pajanan pertahun mempengaruhi terjadinya penurunan nilai ambang dengar nelayan (p<0,05).

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali