Anda belum login :: 16 Apr 2025 18:17 WIB
Detail
BukuKonseling dengan Pendekatan Logoterapi pada ODHA Perempuan yang Terinfeksi HIV dari Suami melalui Hubungan Seksual dan Menjadi Orangtua Tunggal
Bibliografi
Author: Suci, Eunike Sri Tyas (Advisor); Rudiyanto, Theodora
Topik: Konseling dengan Pendekatan Logoterapi; ODHA Perempuan yang Terinfeksi dari Suami melalui Hubungan Seksual; Menjadi Orangtua Tunggal
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Profesi Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2011    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Theodora Rudiyanto's Master Theses.pdf (3.38MB; 64 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MP-089
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Peningkatan kasus HIV dan AIDS di Indonesia setiap tahun meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sejak 1987 hingga 31 Maret 2011 secara kumulatif jumlah kasus AIDS berjumlah 24.993 kasus, dengan 6.553 kasus adalah perempuan. Didalamnya terdapat kelompok ibu rumah tangga yang tidak melakukan perilaku beresiko ternyata terinfeksi dari suami melalui hubungan seksual. Ketika mengetahui dirinya terinfeksi HIV dari suami, ODHA perempuan merasa kaget, bingung, marah, sedih, takut dan dunia seakan runtuh. Disaat yang sama ada sebagaian perempuan baru menyadari bahwa suami pecandu narkoba suntik, pelanggan PSK, atau berselingkuh. Setelah suami meninggal perempuan tidak hanya sebagai ODHA tetapi juga menjadi orangtua tunggal. Banyak perubahan yang dirasakan perempuan dan menjadi beban bagi mereka. Mereka harus mengurus keluarga, memenuhi kebutuhan keluarga, menjaga, mengasuh, membesarkan anak dan membuat keputusan sendiri. Selain itu mereka harus menjaga kesehatannya dan anak terlebih perempuan yang memiliki anak positif HIV. Semua ini menimbulkan beban dan tekanan yang berat bagi ODHA perempuan dan dapat mengakibatkan adanya pemikiran bahwa hidupnya tidak berguna lagi, kosong, tidak bermakna, sehingga cenderung pasrah, tidak punya tujuan hidup, sulit melihat masa depan. Lentera Anak Pelangi (LAP) adalah LSM yang memberikan perhatian pada masalah anak yang terdampak dari orangtua yang terinfeksi HIV. Selain anak yang terdampak, ibu yang terinfeksi dari suami perlu juga mendapat perhatian agar mereka dapat menjalankan perannya sebagai ibu dan ayah dengan baik. Salah satu pendekatan yang tepat diberikan kepada ODHA perempuan adalah konseling berbasis logoterapi. Menurut Frankl makna hidup dapat ditemukan dalam segala kondisi bahkan dalam penderitaan. Pada penelitian ini peneliti telah melakukan konseling kepada tiga klien untuk membantu dalam pembuatan modul yang baik. Hasil konseling menunjukkan bahwa ketiga klien mendapatkan insight meskipun dalam tidak dapat dipastikan adanya pemahaman dari tahap konseling yang telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah membuat modul konseling yang sesuai kebutuhan dan melakukan uji coba agar dapat membantu ODHA perempuan memiliki makna hidup yang positif. Modul yang dirancang ialah konseling dengan pendekatan logoterapi, karena tujuan dari pendekatan logoterapi ialah membantu individu menemukan makna hidup yang positif dari penderitaan yang dialami dengan melihat potensi yang ada dalam diri manusia. Dalam penelitian ini konseling dilakukan pada lima subyek yaitu dampingan Lentera Anak Pelangi (LAP). Peneliti berhasil membuat modul yang menunjukkan bahwa konseling dengan logoterapi dapat membantu ODHA mendapatkan insight dari kesulitannya saat ini sebagai ODHA dan orangtua tunggal. Pendampingan Lentera Anak Pelangi (LAP) membuat klien lebih siap dalam proses konseling dan memudahkan klien mendapatkan insight tersebut.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.234375 second(s)