Anda belum login :: 23 Jul 2025 22:36 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pemahaman Nilai Teologis Dan Kateketis dalam Upacara Kematian Masyarakat Toraja : Suatu Studi Kualitatif
Bibliografi
Author:
PALILING, HENNY ANGELINE
;
Mite, Matheus Beny
(Advisor)
Topik:
Studi Kualitatif
;
Pemahaman Nilai Teologis Dan Kateketis
;
Upacara Kematian Measyarakat Toraja
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Ilmu Pendidikan Teologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2011
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Henny Angeline Paliling's Undergraduate Theses.pdf
(656.25KB;
25 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FKIPT-48
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Upacara kematian bagi masyarakat Toraja adalah sesuatu yang sakral. Setiap ritualnya memiliki makna serta arti yang mendalam. Penghayatan tersebut membuat upacara kematian tetap hidup hingga saat ini. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pelaksanaan upacara kematian memperlihatkan adanya kepercayaan masyarakat Toraja tentang adanya kehidupan setelah kematian. Menurut konsep masyarakat Toraja, kehidupan baru setelah kematian itu berada di suatu tempat bernama puya (alam baka). Agar manusia dapat sampai ke puya, maka diperlukan sebuah perjuangan. Perjuangan yang dimaksudkan adalah mempersiapkan hewan kurban berupa kerbau dan babi yang jumlahnya sangat banyak. Hewan kurban diyakini akan memperlancar perjalanan arwah menuju puya dan sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya. Kebahagiaan di puya sangat ditentukan oleh persembahan kurban yang diberikan dalam upacara kematian. Selain itu, kehidupan di puya juga harus diperjuangkan dengan mendamaikan permusuhan dan pertikaian yang mungkin saja sedang terjadi di dalam keluarga. Pada kahirnya dapat dikatakan bahwa kematian bagi masyarakat Toraja bukanlah akhir kehidupan melainkan awal dari sebuah kehidupan baru. Kematian tak terbatas pada pengertian tentang peristiwa duka cita saja melainkan adapula suka cita dan pengharapan ada di dalamnya. Secara teologis, upacara kematian menyingkapkan nilai penting dalam kehidupan menggereja, yakni persekutuan, kurban dan pengharapan akan kehidupan kekal. Sebagai umat beriman Kristiani, nilai persekutuan tentu saja harus dibangun demi persatuan seluruh anggota Gereja Kristus. Hal ini pulalah yang coba dihidupkan dalam upacara kematian. Kebiasaan untuk saling memaafkan sebelum pelaksanaan upacara kematian merupakan salah satu cara memberuntuk persekutuan antar anggota keluarga. Nilai kurban yang digambarkan lewat persembahan hewan dan menjadi nilai yang dianggap menentukan dalam upacara kematian. Tanpa kurban maka kehidupan kekal akan sulit untuk dicapai. Demikianlah kaitannya dengan pengorbanan Kristus di salib. Jika Yesus tidak mengorbankan diri-Nya di salib, maka tak ada keselamatan bagi manusia. Dengan kurban salib Kristus, maka hiduplah harapan bagi setiap umat beriman tentang kebahagiaan abadi di surga. Pengharapan akan kehidupan kekal menjadi lebih nyata manakala Kristus wafat dan bangkit pada hari ketiga. Harapan inilah yang sekiranya dihidupi pula oleh masyarakat Toraja. Mereka sungguh meyakini tentang harapan kehidupan baru, kehidupan kekal. Pengharapan ini hidup karena nilai persekutuan dan kurban sungguh dihidupi dalam pelaksanaan upacara kematian. Dengan kata lain, seluruh rangkain pelaksanaan upacara kematian memperlihatkan bahwa masyarakat Toraja memiliki penghayatan akan kehidupan setelah kematian. Kehidupan setelah kematian diperjuangkan sejak di dunia ini. Menanggapi penghayatan masyarakat Toraja terhadap upacara kematian, maka ditawarkan sebuah gagasan pastoral. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat Katolik di Toraja untuk mempertahankan nilai asli dari upacara kematian yang selama ini mereka hayati yakni tentang persekutuan, kurban dan pengharapan akan kehidupan kekal. Ketika nilai asli itu dapat dipertahankan, maka masyarakat Katolik di Toraja dibantu untuk lebih dalam memaknai pelaksanaan upacara kematian dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.109375 second(s)