Pembelajaran Matematika Realistik (RME) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan dunia nyata siswa sebagai awal proses pembelajaran, dimana penggunaan model-model matematika digunakan siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan, dan selanjutnya siswa mengkonstruksikan sendiri permasalahan kontekstual yang dihadapi. Pembelajaran matematika realistik dapat mengoptimalkan interaksi siswa dengan temannya, siswa dengan guru dan sarana pendukung yang lainnya. Karakteristik PMR yang demikian, dapat membantu siswa dalam memahami konsep matematika. Pemahaman konsep adalah suatu pengertian yang tepat tentang sesuatu rancangan atau ide yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Pada penelitian ini konsep yang hendak diajarkan adalah perkalian dan konsep perkalian sudah mulai diajarkan di kelas II semester 1. Siswa kelas II merupakan siswa berusia 7-8 tahun yang tergolong usia pada tahap berpikir operasional konkret, dimana siswa memiliki kemampuan operasi logis yang terbatas pada hal-hal atau situasi yang konkret saja, dengan analisis hubungan antar bagian berdasarkan realitas. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran matematika realistik dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dasar perkalian siswa kelas II SDN 06 Kemanggisan. Subjek penelitian adalah guru kelas dan 34 siswa kelas II SD. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan non tes (observasi), hasil dari penelitian dianalisis secara naratif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: Adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep perkalian siswa kelas II melalui kegiatan penerapan pembelajaran matematika realistik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan kegiatan pemahaman konsep perkalian, pada lembar kerja siswa yang diberikan dan hasilnya meningkat dari 56,60 menjadi 83,85. Untuk nilai pos tes meningkat dari 77, 32 menjadi 87,44. Melalui penerapan PMR pada materi perkalian, dapat memudahkan siswa berpikir logis dengan menggunakan pengalaman yang telah dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan dalam bentuk soal cerita sederhana. Selain itu siswa dapat menentukan cara dan membuat model matematika melalui kegiatan pengkonstruksian dari permasalahan yang diberikan, sehingga dalam proses pembelajaran siswa terlihat semakin aktif. Selain itu, proses pembelajaran ini juga menciptakan interaksi yang baik antara siswa dengan siswa yang lain, maupun siswa dengan guru. Keterkaitan dengan pelajaran yang lain, membuat siswa mendapatkan pengetahuan baru yang banyak selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar setiap guru dapat menerapkan pembelajaran matematika realistik, khususnya materi perkalian. Namun bila guru ingin mendapatkan hasil yang optimal, guru dituntut untuk lebih bersabar selama proses pembelajaran berlangsung, tepat dalam menentukan permasalahan dan media yang akan digunakan. |