Persediaan barang dagang merupakan salah satu unsur kekayaan perusahaan yang sangat penting dalam operasional usaha. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis persediaan barang dagang yang diterapkan perusahaan, sehingga dapat diketahui kewajaran/kelayakan pengakuan persediaan apakah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 14 tahun 2009 serta konsistensi perusahaan dalam penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangannya. Dalam penelitian ini, penulis bekerja sebagai staf akuntansi bagian persediaan pada PT HACIE untuk menganalisis pencatatan dan penilaian persediaan yang diterapkan perusahaan dengan melakukan perbandingan terhadap ketiga metode penilaian persediaan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PT HACIE menggunakan sistem perpetual (perpetual inventory system) dalam mencatat persediaannya, sedangkan untuk menilai persediaannya digunakan metode LIFO (last in first out). Dalam metode LIFO persediaan barang dagang yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode pencatatan perpetual yang digunakan oleh perusahaan dapat mengelola seluruh informasi persediaan barang dagang yang dimilikinya secara efektif dan juga dapat menyusun laporan laba rugi sesuai arus fisik |