Anda belum login :: 04 May 2025 16:40 WIB
Detail
BukuTinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hak Cipta Novel ke Dalam Bentuk Film
Bibliografi
Author: KIRANA, FEBRINA ROBERT ; Hadiarianti, Venantia Sri (Advisor)
Topik: Hak Cipta; Pengalihwujudan; Novel; Hukum Ekonomi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2010    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Febrina Robert Kirana's Undergraduate Theses.pdf (846.02KB; 34 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FH-3069
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta (UUHC) menyebutkan bahwa hasil karya pengalihwujudan merupakan salah satu jenis ciptaan yang dilindungi. Di Indonesia, hasil karya pengalihwujudan semakin banyak bermunculan, salah satunya adalah pengalihwujudan novel ke dalam bentuk film layar lebar. Novel-novel karya penulis Indonesia banyak yang akhirnya diangkat menjadi film layar lebar.
Produser film sebagai pemegang hak cipta atas karya turunan (derivative) harus meminta ijin terlebih dahulu kepada pencipta original yaitu penulis novel untuk mengalihwujudkan ciptaannya. Di dalam pengalihwujudan novel tersebut, terjadi proses pengalihan hak yang menyangkut hak-hak
yang ada di dalam hak cipta dan hak terkait melalui suatu perjanjian pengalihan atau perjanjian lisensi. Hak moral dari pencipta original tetap melekat pada dirinya sampai kapanpun dan tidak dapat
dihilangkan/dihapuskan dengan cara apapun walaupun hak ekonominya telah beralih. Akan tetapi dalam prakteknya, timbul permasalahan hukum menyangkut hak moral penulis novel yang menuntut pemegang karya cipta yang mengalihwujudkan novelnya karena namanya tidak dicantumkan dalam pendaftaran ciptaan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena jarang sekali pihak-pihak yang mengajukan pendaftaran hak cipta di Dirjen HKI, yang mengakui bahwa karya yang didaftarkan merupakan karya pengalihwujudan sehingga membuat banyak pihak mendaftarkan hasil karya pengalihwujudan atas namanya sendiri, bukan atas nama pencipta aslinya.
Dalam hal ini, pencipta original yaitu penulis novel merasa kehilangan hak moralnya dan tidak mendapatkan manfaat ekonomi atas hasil karya pengalihwujudan tersebut. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Oleh karena itu, UUHC setidaknya dapat memberikan perlindungan terhadap mekanisme pengalihwujudan novel ke dalam bentuk film layar lebar dalam hubungannya dengan hak hak
yang ada di dalam hak cipta dan hak terkait.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.125 second(s)