Anda belum login :: 10 May 2025 15:34 WIB
Detail
ArtikelBerakhirnya Pembangunan yang Berkeadilan "Potret Kasus Penggusuran Pasar Tradisional Cimahi dan Keterlibatan Bank Dunia"  
Oleh: Liem, Mei Ming
Jenis: Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi: Global Justice UpDate no. khusus (Nov. 2008), page 112-125.
Topik: Penggusuran Pasar Tradisional Cimahi; Keterlibatan Bank Dunia
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: GG9.4
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: G04.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelSudah berdekade Pasar Antri berdiri di simpang kecamatan Cimahi Tengah, tumbuh sebagai pusat perbelanjaan tradisional terbesar bagi masyarakat priangan di kabupaten Bandung. Saking lamanya hingga tidak ada yang tahu pasti sejarah berdirinya. Nama Antri konon diberikan karena memang semula tanah tegalan ribuan meter persegi itulah adalah tempat tentara mengantre ransum di zaman perang kemerdekaan. Pasar tersebut memang terletak di lingkungan Makodim 0609 Kabupaten Bandung dan sejumlah pusat pendidikan militer seperti Pusdikjas, Pusdikarmed, Pusdikhub dan sebagainya. Walaupun menjadi mercusuar 'hanya' bagi kampung-kamoung sekitar Kota Bandung sebagai pusat urban, tapi omzet para pedagang disana cukup mengagumkan. Sebut saja Pkak Rusmana, seorang (bandar) penjual sayur-mayur, dalam sehari bisa menghasilkan 4 juta rupiah. Bu Linar, penjual kain bisa menghasilkan 20 juta rupiah. Sebagaia besar pedagang saat digusur, sudahtiga generasi berjualan sehingga biaya penggunaan kios pun hampir tidak ada, karena kiosnya hak milik. Hasil yang cukup besar yang diperoleh dari berdagang berbagai komoitas pertanian, perkebunan dan hasil industri rumah tangga (home industry).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)