Perusahaan membutuhkan berbagai aktiva tetap untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Aktiva tersebut dapat berupa mesin, aiat berat, bangunan, dsb. Dengan adanya kebutuhan perusahaan akan aktiva tetap tersebut, maka munculah berbagai lembaga pembiayaan di Indonesia. PT BFI Finance Indonesia Tbk. merupakan perusahaan yang menyediakan sewa pembiayaan khusus alat-alat berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pencatatan dan penyajian sewa pembiayaan .dalam laporan keuangan di PT BFI Finance Indonesia Tbk. serta mengevaluasi apakah pencatatan dan penyajian dalam laporan keuangan untuk sewa pembiayaan di PT BFI Finance Indonesia Tbk.sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Berdasarkan evaluasi yang penulis lakukan di PT BFI Finance Indonesia Tbk., penulis menemukan beberapa perbedaan dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Pertama, dalam menghitung besarnya minimum lease payment, perusahaan menghitung dengan iangsung mengurangkan simpanan jaminan dari harga perolehan barang modal.Kedua, nilai residu dikapitalisasi secara terpisah dari piutang sewa pembiayaan. Ketiga, piutang sewa pembiayaan tidak diklasifikasikan menjadi current dan noncurrent Keempat, initial direct cost dibebankan kepada lessee dan tidak diamortisasi. Secara keseluruhan perlakuan akuntansi sewa pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk. telah sesuai dengan PSAK no. 30 tentang Sewa, tetapi ada beberapa perbedaan seperti yang telah disebutkan di atas. |