Skripsi ini meneliti tentang kinerja Reksa Dana Saham Bahana TCW Investment Management untuk periode 2007–2009. Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah untuk mengetahui potensi Reksa Dana Saham sebagai salah satu alternatif investasi di pasar modal. Sebagai pembanding, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) digunakan sebagai suatu tolok ukur dalam menilai kinerja Reksa Dana. Pada penelitian ini, penulis menggunakan data berupa Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari produk Reksa Dana Saham Bahana Dana Prima dan Dana Ekuitas Andalan, data harga penutupan IHSG setiap hari bursa, dan data tingkat suku bunga SBI. Dari data-data tersebut, penulis melakukan perhitungan terhadap tingkat return, standar deviasi, dan risk free rate yang akan diolah ke dalam perhitungan dengan menggunakan metode Sharpe. Dari hasil penelitian yang ada, return Reksa Dana Saham Bahana Dana Prima dan Dana Ekuitas Andalan selama tahun 2006, 2007, dan 2009 memiliki kenerja yang lebih baik dibanding dengan tolok ukurnya, yaitu IHSG. Apabila dilihat dari tingkat risikonya, kedua Reksa Dana tersebut juga memiliki risiko yang lebih tinggi daripada risiko IHSG. Produk yang memiliki return yang paling tinggi belum tentu paling baik menurut metode Sharpe. Karena metode Sharpe juga menghitung risiko yang dimiliki suatu aset. Semakin besar nilai Sharpe yang dihasilkan, maka semakin baik kinerja suatu asset, begitu pula sebaliknya. |