Zaman ini persaingan menjadi sangat ketat sehingga untuk dapat menghadapi hal tersebut tidak cukup lagi dengan menawarkan produk kualitas tinggi dan pelayanan yang superior, perlu adanya aspek emosional yang menjadi pembeda suatu produk dengan produk lain. Dengan melibatkan aspek emosi dalam sebuah merek, suatu merek menjadi hidup bagi masyarakat dan dapat membentuk hubungan yang tahan lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap emotional branding Coca-Cola, customer loyalty konsumen Coca-Cola, dan pengaruh emotional branding terhadap customer loyalty. Untuk mengukur emotional branding digunakan empat pilar, yaitu hubungan, pengalaman pancaindera, imajinasi dan visi. Sedangkan untuk mengukur customer loyalty, dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu sikap dan perilaku. Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini, penulis membagikan 100 kuesioner di kampus Unika Atma Jaya jakarta dengan menggunakan judgemental sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa emotional branding termasuk dalam kategori baik dan customer loyalty masuk ke dalam kategori latent loyalty. Kesimpulan yang didapat menunjukan bahwa terdapat pengaruh emotional branding terhadap Customer loyalty sebesar 0,417. Hal ini berarti 41,7% loyalitas konsumen dapat dijelaskan oleh emotional branding |