Merger dan akuisisi (M&A) merupakan aktivitas yang semakin biasa terlihat di berbagai industri. M&A dapat dilakukan oleh sebuah acquiring firm terhadap sebuah acquired firm karena berbagai alasan, seperti untuk sinergi atau diversifikasi, namun pada dasarnya M&A dilakukan karena dianggap dapat menguntungkan perusahaan di masa yang akan datang. Namun, tidak semua yang dipaparkan sebagai tujuan M&A berhasil irealisasikan ketika dilakukan dalam dunia riil. Berbagai studi kasus dilakukan terhadap kegiatan merger dengan berbagai metodologi dan enghasilkan simpulan yang berbeda. Salah satunya adalah penelitian yang diuraikan dalam jurnal berjudul ”Merger In The Phillipines: Evidence In The Corporate Performance Of William, Gothong, And Aboitiz (WG&A) Shipping Companies)” oleh Cabanda dan Pajara-Pascual pada tahun 2007. Jurnal tersebut menjadi dasar patokan penelitian skripsi ini. Metode yang digunakan dalam proses penelitian adalah penelitian statistik menggunakan data sekunder. Kemudian untuk data yang digunakan untuk pengolahan lebih lanjut adalah laporan keuangan Chevron tiga tahun sebelum merger dengan Texaco sampai dengan tujuh tahun setelah merger dilaksanakan (1999-2008).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada merger Chevron dengan Texaco, M&A tidak dapat memberikan pertambahan positif pada setiap ukuran performa yang diuji dalam periode jangka pendek maupun panjang. Namun, merger menghasilkan dampak pertumbuhan signifikan lebih banyak pada jangka panjang dibandingkan dengan jangka pendek. |