Latar Belakang : Penggunaan telepon seluler yang meningkat dalam beberapa dekade terakhir menimbulkan kekhawatiran mengenai risiko terjadinya tumor otak. Penelitian – penelitian yang telah dilakukan memberikan hasil yang beraneka ragam. Oleh karena itu dilakukan analisis kritis mengenai kualitas dari masing–masing jurnal yang relevan untuk didapatkan kesimpulan yang valid. Metode : Dilakukan pencarian jurnal sesuai dengan kriteria inklusi dan selanjutnya dilakukan analisis kritis terhadap jurnal–jurnal yang didapat. Sumber yang menjadi acuan pedoman dalam melakukan analisis kritis adalah buku Painless Evidence–Based Medicine ; diedit oleh Antonio L. Dans, Leonila F. Dans, Maria Asuncion A. Silvestre ; terbitan John Wiley & Son, Ltd ; ISBN : 978-0-470-51939-4. Hasil : Secara garis besar, keempat jurnal yang dianalisis menyatakan penggunaan telepon seluler tidak meningkatkan risiko tumor otak. Lahkola et.al 2007 dengan OR = 0.78 (95% CI : 0.68, 0.91) untuk glioma. Klaeboe et al. 2007 dengan OR = 0.6 (95% CI : 0.4, 0.9) untuk glioma ; OR = 0.8 (95% CI : 0.5, 0.11) untuk meningioma ; OR = 0.5 (95% CI : 0.2, 1.0) untuk neuroma akustik. Takebayashi et al.2008 dengan OR = 1.22 (95% CI : 0.63, 2.37) untuk glioma ; OR = 0.7 (95% CI : 0.42, 1.16) untuk meningioma. Lahkola et.al 2008 dengan OR = 0.76 (95% CI : 0.65, 0.89) untuk meningioma. Kesimpulan : Keempat jurnal diatas menunjukkan tidak adanya peningkatan risiko terjadinya tumor otak jika diasosiasikan dengan paparan radiasi gelombang elektromagnetik telepon seluler. Namun, masing–masing jurnal memiliki keunggulan dan kelemahan yang cukup berpengaruh signifikan terhadap hasil penelitian yang didapat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang lebih baik dari segi cakupan wilayah penelitian, jumlah sampel penelitian, lamanya waktu penelitian (paparan terhadap radiasi gelombang elektromagnetik telepon seluler), dan metode penelitian untuk sampai pada suatu kesimpulan yang lebih valid. |