Pendekatan keterampilan proses adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara psikomotor dan kognitif dalam belajar. Siswa aktif melakukan kegiatan mengamati dengan seluruh inderanya dan mengkomunikasikan melalui kegiatan menggambar dan menuliskan hasil pengamatan sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sikap ilmiah adalah sikap dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru, antara lain tekun, terbuka dan kerjasama, obyektif terhadap fakta, hati-hati, bertanggung jawab, selalu ingin meneliti dan sebagainya. Sikap ilmiah sangat penting diterapkan pada siswa sejak di pendidikan dasar agar kelak siswa memiliki pola hidup yang baik. Mata pelajaran IPA SD adalah pembelajaran yang mempelajari tentang alam sekitar untuk menemukan fakta dan konsep melalui kegiatan eksperimen dan pengamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan sikap ilmiah pada mata pelajaran IPA siswa kelas III SD Strada Bhakti Nusa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Strada Bhakti Nusa yang berjumlah 33 siswa, laki-laki 15 siswa dan perempuan 19 siswa, peneliti sendiri, dan guru kelas III C sebagai observer. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Topik pada siklus I adalah energi panas dan pada siklus II energi gerak. Kegiatan ini dilakukan dalam kelompok. Pada siklus I dan II keterampilan proses yang dilakukan adalah mengamati dan mengkomunikasikan. Sikap ilmiah yang ingin dikembangkan adalah sikap ingin tahu, berpikiran terbuka dan kerjasama serta sikap peka terhadap lingkungan sekitar. Siklus II merupakan penguatan dari siklus I. Siswa mengerjakan kuesioner tentang sikap ilmiah sebelum dan sesudah siklus. Berdasarkan data yang diperoleh sikap ilmiah siswa meningkat. Sikap ingin tahu meningkat 30%, sikap berpikiran terbuka dan kerjasama meningkat 51%, sikap peka terhadap lingkungan meningkat 9%. Secara keseluruhan sikap ilmiah siswa rata-rata meningkat 84,6 %. Keterampilan mengamati dan komunikasi yang dilakukan oleh siswapun menjadi lebih baik, karena peneliti menciptakan suasana yang menyenangkan diawal pembelajaran, dan memberikan kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran. Peneliti memotivasi siswa agar selama pengamatan menggunakan semua inderanya. Peneliti juga memberi tugas yang jelas saat melakukan pengamatan dan eksperimen dalam kerja kelompok, sehingga siswa mampu menuliskan hasil pengamatan dengan detil. Dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses mampu membuat siswa aktif terlibat selama proses pembelajaran mengenai energi panas dan gerak, sehingga sikap ilmiah siswapun meningkat. Harapan peneliti semoga pendekatan keterampilan proses juga diterapkan pada mata pelajaran yang lain. |