Anda belum login :: 25 Apr 2025 01:08 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Using In-Depth Interviews to Gain Insights Into the Commitment of Australian Casual Academics
Oleh:
Putranta, Martinus Purnawa
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Kinerja: Jurnal Bisnis dan Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta vol. 12 no. 2 (Aug. 2008)
,
page 111-126.
Topik:
Komitmen
;
Staf akademik 'casual'
;
institusi pendidikan tinggi
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
KK15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Hubungan kerja secara 'casual' ditandai dengan tidak adanya jaminan atas kelangsungan pemekerjaan bagi karyawan. Dalam hubungan semacam itu karyawan hanya akan ditawari pekerjaan apabila organisasi merasa memang memerluhkannya. Kondisi ini memunculkan beberapa isu seperti mengapa karyawan bekerja secara 'casual', bagaimana mereka mendefenisikan arti 'komitmen' dalam hubungan kerja yang relatif tanpa keterikatan waktu tersebut, serta faktor-faktor apa yang mungkin mempengaruhi 'komitmen mereka?penelitian ini mencoba untuk mengungkap jawaban atas ketiga isu tersebut. Secara khusus penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui apakah pengertian 'komitmen' menurut para karyawan 'casual' sama seperti pengertian 'komitmen' yang selama ini didefenisikan dalam buku-bu8ku manajemen.Sampel dari penelitian ini adalah 3 (tiga) orang staf akademik yang bekerja tanpa keterikatan waktu ('casual') pada sebuah fakultas disalah satu perguruan tinggi di Australia Barat. Data dikumpulkan dari hasil wawancara dengan ketiga staf tersebut. Hasil wawancara menunjukan bahwa fleksibilitas merupakan salah satu pertimbangan mengapa staf akademik memilih bekerja secara 'casual'. selain itu, berbagai pengertian 'komitmen' yang mereka defenisikan secara pribadi nampaknya mirip dengan dua konsep yang didalam literatur manajemen disebut sebagai 'job involvement' (keterlibatan dalam pekerjaan) serta 'effective commitment'(keterikatan secara emosional dengan tujuan organisasi). Dari hasil wawancara tersirat bahwa konsep 'normative commitment'(keinginan untuk tinggal didalam organisasi karena merasa berhutang budi) menjadi kurang relevan dalam konteks hubungan kerja 'casual'. Isu tentang 'kerugian secara psikologis' apabila meninggalkan organisasi juga muncul selama wawancara. Kerugian non-finansial ini sampai sekarang masih dikesampingkan didalam instrumen yang digunakan untuk mengukur 'continuance commitment' karyawan dibanyak penelitian survei. Beberapa faktor yang nampaknya mempengaruhi 'komitmen' para staf akademik 'casual' juga terungkap. Ahkirnya, langkah-langkah yang mungkin bisa dilakukan untuk menumbuhkan 'komitmen' staf akademik casual diperguruan tinggi juga dibahas dalam tulisan ini. Mengingat beberapa keterbatasan penelitian ini, kajian yang lebih komprehensif dan mendalam dari penelitian-penelitian berikutnya sangat diharapkan. namun, paling tidak penelitian ini sudah berupaya untuk mengungkap salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam hubungan kerja secara 'casual' di institusi pendidikan tinggi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)