Salah satu Etnis yang memegang peranan penting di dalam kemajuan Indonesia selain pribumi adalah etnis Tionghoa. Pandangan mengenai etnis ini sebagai salah satu etnis yang memiliki daya juang dalam berusaha seolah memang benar adanya (Irawan, 2 006). Orang-orang Tionghoa pada umumnya mempunyai sifat dan sikap yang terbuka dan terang-terangan, ramah dan bersahabat, dan bergairah berusaha dan rajin serta tekun bekerja. Di samping itu, mereka mempunyai keyakinan akan diri sendiri, gemar kehormatan serta prestise. Dengan melihat sifat dan sikap orang Tionghoa, dapat dikatakan bahwa etnis Tionghoa memiliki trait untuk berwirausaha. Peneliti tertarik untuk mengkaji masalah ini pada etnis Tionghoa di Pontianak, ibukota Kalimantan Barat. Peneliti melihat adanya fenomena unik di Pontianak, dimana berdasar data statistik yang didapat menunjukkan bahwa komposisi penduduk kota Pontianak, didominasi oleh keturunan Cina (Tionghoa) dengan 31,24%, tertinggi dari etnis yang lain. (www.pemkot.pontianak.go.id/sosbud, 2008). Dengan mayoritasnya jumlah penduduk etnis Tionghoa di Pontianak serta situasi yang kondusif untuk berusaha serta karakteristik kepribadian yang mirip dengan karakteristik wirausaha, seharusnya membuat Pontianak menjadi kota yang maju. Tapi, fakta menunjukkan yang sebaliknya, kemiskinan dan pengangguran di Pontianak adalah yang tertinggi di Kalimantan. Sesuai dengan Tan (1981), orang Tionghoa dipersiapkan untuk meneruskan usaha orang tua mereka, bahkan dengan menjadi karyawan di tempat lain lebih dulu. Penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sembilan trait wirausaha pada wirausahawan dan karyawan pada etnis Tionghoa di Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yang menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan dan wirausahawan beretnis Tionghoa Pontianak di Kalimantan Barat. Berkaitan dengan itu maka teknik sampling yang akan digunakan ialah accidental sampling dimana subjek diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan bagi peneliti (Kerlinger, 1986). Penelitian ini dilakukan pengukuran dengan menggunakan self report inventories mengenai sifat-sifat wirausaha yang disusun oleh Fitriane (2006), terdiri dari 90 item. Pengujian reliabilitas dengan alpha cronbach, dan pengujian hipotesis dengan validitas konstruk yang terdiri dari internal consistency. Sedangkan untuk analisis data, peneliti menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial. Teknik statistik deskriptif yang akan digunakan adalah tendensi sentral, sedangkan teknik statistik inferensial yang akan digunakan adalah t-test. Karakteristik sample penelitian adalah wirausahawan dan karyawan yang beretnis Tionghoa di Pontianak. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling secara accidental. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa skor kesembilan trait wirausahawan cenderung tinggi jika dibandingkan dengan skor karyawan walaupun tidak signifikan. Hal ini sejalan dengan teori dari Stagner (1965) yang mengatakan bahwa kepribadian manusia merupakan refleksi dari kebudayaan dimana dia berada. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan juga pembacanya. Kiranya penelitian ini dapat memberikan informasi dan berguna bagi banyak pihak. |