Skripsi ini disusun dan ditulis oleh penulis untuk menilai kinerja keuangan perusahaan serta kesesuaian penyajian laporan arus kas yang disusun perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Juga untuk menganalisis laporan arus kas, sehingga dapat dilihat kemampuan perusahaan dalam mengelola kas, baik untuk aktivitas operasi, aktivitas investasi, maupun aktivitas pendanaan. Analisis tersebut diharapkan berguna sebagai salah satu perangkat penunjang dalam proses pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan baik bagi pihak internal maupun eksternaPerusahaan yang menjadi objek penelitian adalah PT Industri Sandang Nusantara (PERSERO) yang bergerak di bidang tekstil termasuk produksi, perdagangan, dan pemberian jasa di bidang industri tekstil. Rancangan penulisan yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan studi kasus tentang penyajian laporan arus kas dan analisis laporan arus kas untuk menilai kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio laporan arus kas. Laporan arus kas PT Industri Sandang Nusantara (PERSERO) telah menyajikan penerimaan serta pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi,aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. PT Industri Sandang Nusantara (PERSERO) juga telah melaporkan arus kas dari aktivitas operasi sesuai dengan PSAK No. 2, yaitu dengan menggunakan metode langsung. Jadi, dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas PT Industri Sandang Nusantara (PERSERO) telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Berdasarkan hasil analisis laporan arus kas perusahaan secara keseluruhan dengan menggunakan rasio arus kas, maka terlihat bahwa perusahaan mengalami keadaan keuangan yang tidak sehat, kinerja perusahaan adalah tidak baik. Perusahaan tidak likuid dan juga tidak mempunyai solvabilitas yang baik. Berdasarkan hasil analisis pada perusahaan ini, khususnya bagi investor tidak mau menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Demikian juga ldengan kreditor, tidak akan mau memberikan pinjaman kepada perusahaan. Pada tahun 2006 dan 2007 perusahaan mengalami rugi yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu untuk menutupi pengeluaran kas yang berhubungan dengan aktivitas operasi. Hal ini juga berarti bahwa untuk aktivitas dan pendanaan juga akan mengalami kendala. Apabila dilihat dari laporan keuangan tahun 2004 dan tahun 2005, perusahaan juga mengalami rugi. Keadaan ini mengakibatkan perusahaan tidak mampu lagi berjalan dengan baik. Dengan demikian, penulis memberikan saran kepada PT Industri Sandang Nusantara (PERSERO) untuk segera melakukan perbaikan dan restrukturisasi. Dengan kondisi perusahaan yang merugi terus, hal ini merupakan pertanda buruk apabila tidak segera ditindaklanjuti dan dicari penyebabnya. Untuk itu perusahaan harus segera mencari solusi agar kegiatan dapat berlangsung seterusnya. Apabila hal ini dibiarkan, maka ada kemungkinan dalam waktu yang tidak lama lagi perusahaan akan dilikuidasi. perusahaan |